Kebangkitannya kembali dan terdeteksinya strain baru di Afrika Tengah, yang dijuluki Clade 1b, mendorong WHO untuk mengumumkan tingkat kewaspadaan internasional tertinggi pada tanggal 14 Agustus.
Republik Demokratik Kongo, tempat jenis baru ini pertama kali terdeteksi, telah menanggung beban epidemi ini dengan 90 persen kasus mpox yang dilaporkan pada tahun 2024, menurut WHO.
Burundi, Rwanda, Kenya, dan Uganda juga terkena dampaknya.
Kaseya mengatakan bahwa terdapat 22.863 kasus yang diduga dan 622 kematian hingga 27 Agustus yang terkait dengan berbagai jenis mpox di benua itu.
Direktur jenderal enggan memberikan rincian tentang kasus yang dikonfirmasi karena "kita masih memiliki negara-negara dengan tingkat pengujian kurang dari 30 persen dan kita masih memiliki negara-negara yang menghadapi sejumlah tantangan dalam hal kualitas dan transportasi".
Menurut WHO, Afrika memiliki 5.281 kasus mpox yang terkonfirmasi sejak awal tahun 2024 hingga 25 Agustus.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR, REUTERS, AAWSAT, JORDAN TIMES