TRIBUNNEWS.COM – Rusia mengklaim sudah menewaskan lebih dari 9.000 tentara Ukraina sejak Ukraina menyerbu wilayah Kursk di Rusia.
“Totalnya, selama operasi militer di Kursk, musuh kehilangan lebih dari 9.300 tentara, 80 tank, 38 kendaraan tempur infantri, 70 kendaraan lapis baja pengangkut tentara, 561 kendaraan tempur lapis baja,” kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa, (4/9/2024), dikutip dari Sputnik.
Adapun dalam 24 jam terakhir Ukraina kehilangan lebih dari 400 tentara dan 12 kendaraan tempur di Kursk.
Satuan tempur Rusia dilaporkan berhasil menangkis lima serangan Ukraina dan mencegah serangan Ukraina di Kursk.
Serangan Ukraina ke Kursk dilakukan sekitar sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 Agustus.
Sejak saat itu pasukan Ukraina berhasil menduduki puluhan desa di Rusia di kawasan seluas lebih dari 1.000 kilometer persegi.
Rincian senjata Ukraina yang dihancurkan
Sejumlah senjata Ukraina yang dipasok oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dihancurkan Rusia dalam serangan di Kursk, Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Ukraina sudah kehilangan banyak senjata sejak 6 Agustus lalu.
Senjata-senjata itu termasuk lebih dari 70 tank, lebih dari 30 IFV, 58 APC, 380 ACV, hampir 180 kendaraan lain, 37 artileri, lima SAS, 11 instalasi MLRS, 9 EW, dan lainnya.
Berikut sejumlah senjata NATO yang kerap digembar-gemborkan, tetapi dihancurkan Rusia di Kursk.
Baca juga: Rusia Curiga Uni Eropa Bantu Ukraina Serang Wilayah Kursk
Tank Challenger 2
Challenger 2 buatan Inggris kehilangan statusnya sebagai satu-satunya tank modern yang tidak pernah dihancurkan musuh ketika Inggris mulai mengirim senjata itu ke Ukraina tahun lalu.
Satu tank Challenger 2 dihancurkan tentara Rusia di Kursk pada pertengahan Agustus ini.
Tank Abrams