Sementara itu, di Tel Hai, ada dua tim pemadam kebakaran yang berupaya menjinakkan si jago merah di area terbuka di dekat Monumen Singa Mengaung.
Di dekat Beit Hillel, terdapat beberapa titik api di area terbuka. Api juga muncul di area terbuka antara Dishon dan Ramot Naftali.
Pemadam kebakaran Israel dan Otoritas Alam dan Taman sedang berusaha memadamkan api.
Israel mengklaim tidak ada korban jiwa akibat serangan Hizbullah. Namun, ada laporan kerusakan di Kiryat Shmona dan daerah lainnya.
Baca juga: Salvo Roket Guyur Galilea Atas, Kepala Unit 8200 Israel Mundur Seminggu Setelah Pembalasan Hizbullah
IDF menangkis beberapa roket. Ada sejumlah roket yang jatuh di area terbuka. Ada pula laporan hantaman langsung.
Serangan Hizbullah terjadi ketika puluhan ribu siswa Israel sedang berada di sekolah. Israel belum memutuskan apakah siswa di Israel utara akan menghentikan kegiatan pembelajaran.
Sebelum 25 Agustus, Hizbullah pernah meluncurkan 100 atau bahkan 200 roket ke Israel utara. Biasanya Hizbullah rutin meluncurkan puluhan roket per hari.
Adapun pada 25 Agustus, Hizbullah menembakkan 250 hingga 350 roket. Itu adalah serangan terbesar ke Israel selama perang saat ini.
Selepas itu, jumlah roket yang ditembakkan Hizbullah menurun. Hizbullah jarang menembakkan lebih dari 30 roket.
Hizbullah diyakini masih memiliki 140.000 roket. Sebelum perang, jumlah roket Hizbullah diperkirakan mencapai 150.000.
Warga Israel Utara Marah
Bulan lalu warga di Israel utara mengamuk dan mengungkapkan kemarahannya kepada pemerintah.
Mereka merasa serangan IDF ke Lebanon akhir pekan lalu “tidak mencukupi”. Di samping itu, mereka mengaku “ditelantarkan”.
Adapun serangan itu adalah balasan Israel atas serangan besar Hizbullah.
Ketua Dewan Regional Mateh Asher, Moshe Davidovitch, mengungkapkan kemarahannya kepada Menteri Pendidikan Kisch.
Baca juga: Tepi Barat Bisa Produksi Bom Sendiri, Pakar Israel: Tak Lagi Pakai Batu, Kini Mirip Hizbullah