News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Memanas

Iran Jatuhkan Hukuman Mati terhadap Relawan Garda Revolusi terkait Demonstrasi Tahun 2022

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah sepeda motor polisi terbakar selama protes di Teheran, Senin (19/9/2022), dalam sebuah foto dari media pemerintah. - Mahkamah Agung (MA) Iran menegakkan hukuman mati pada Selasa (3/9/2024) kepada seorang anggota sayap sukarelawan Garda Revolusi.

Hukuman itu dijatuhkan dalam pengadilan tertutup, yang mendapat kritik oleh para aktivis di luar negeri.

Era Masoud Pezeshkian

Sebuah pengadilan militer pada tahun 2023 menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Kolonel Jafar Javanmardi, Kepala Kepolisian Kota Bandar Anzali, karena membunuh seorang remaja dan melanggar aturan hukum Iran terkait penggunaan peluru tajam.

Mahkamah Agung masih mengkaji ulang putusan hukuman mati terhadap Javanmardi.

Kasus-kasus yang melibatkan aparat keamanan yang dituduh melakukan aksi brutal telah menjadi fokus perhatian Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, yang dikenal sebagai sosok reformis.

Baru minggu lalu, Pezeshkian memerintahkan penyelidikan terhadap kematian seorang laki-laki dalam tahanan polisi, setelah sejumlah aktivis menuduh bahwa ia meninggal karena disiksa polisi.

Demonstrasi meluas di sejumlah kota di Iran untuk memprotes kematian Mahsa Amini.

Sebagai catatan, Mahsa Amini merupakan perempuan Kurdi berusia 22 tahun, yang meninggal dalam tahanan polisi pada 16 September 2022, hanya selang tiga hari setelah ditangkap karena tidak mengenakan hijab secara benar.

Kronologi kematian Mahsa Amini

Dikutip dari IranWire, Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun yang berasal dari Kota Saghez, Provinsi Kurdistan.

Awalnya perempuan kelahiran 22 Juli 2000 ini bersama keluarga melakukan perjalanan ke Teheran untuk mengunjungi kerabat, Selasa (13/9/2022).

Saat memasuki pintu masuk Jalan Raya Haqqani, dia ditangkap oleh patroli polisi moral.

Ia ditangkap karena diduga melanggar aturan hijab.

Tak lama kemudian, dia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami koma.

Dikutip dari Iran International, melaporkan bahwa Amini menderita beberapa pukulan di kepala.

Pihak keluarga juga mengatakan petugas memukulinya di mobil polisi setelah penangkapannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini