TRIBUNNEWS.COM - Kelompok hak asasi hewan mengatakan bahwa penyebab kematian Hvaldimir, paus beluga yang diduga mata-mata Rusia, adalah karena ditembak.
Melalui pernyataan bersama yang diunggah ke onewhale.org, Rabu (4/9/2024), NOAH dan One Whale mengatakan mereka telah mengajukan pengaduan kepada polisi Norwegia untuk membuka "penyelidikan kriminal."
Paus mata-mata Hvaldimir ditemukan mati pada hari Sabtu (31/8/2024) di sebuah teluk di pantai barat daya Norwegia, lapor CBS News.
Jasadnya diangkut ke cabang lokal Institut Kedokteran Hewan Norwegia untuk diautopsi pada hari Senin.
Dalam pernyataannya, Ketua One Whale, Regina Haug berkata:
“Saya telah bersama Hvaldimir selama lima tahun terakhir dan mengenalnya dengan sangat baik."
"Ketika saya melihat tubuhnya dan ada banyak luka, saya langsung tahu dia telah terbunuh oleh tembakan."
"Saya bahkan melihat peluru bersarang di tubuhnya."
"Tidak diragukan lagi bahwa hewan yang baik dan lembut ini dibunuh tanpa alasan."
"Kami akan mengejar keadilan bagi Hvaldimir dan berharap seseorang akan memberikan informasi tentang pembunuhannya."
Dalam rilis pernyataan yang sama, direktur NOAH, Siri Martinsen mengatakan:
Baca juga: Hvaldimir, Paus Mata-mata Rusia Muncul di Swedia setelah Terlihat di Norwegia pada 2019
"Luka-luka pada paus itu mengkhawatirkan dan tidak dapat dikesampingkan bahwa ini adalah tindak pidana, sungguh mengejutkan."
"Mengingat adanya dugaan tindak pidana, sangat penting bagi polisi untuk segera terlibat."
Sementara itu, organisasi pecinta hewan lainnya, Marine Mind, yang pertama kali menemukan Hvaldimir, mengatakan mereka memang melihat luka-luka tersebut, tetapi terlalu dini untuk menyimpulkannya.
"Tidak ada yang bisa langsung mengungkap penyebab kematian," ujar direktur Marine Mind, Sebastian Strand kepada AFP.
"Kami melihat tanda-tanda tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apa itu."
Ia mengatakan beberapa tanda mungkin disebabkan oleh burung laut, tetapi mengatakan belum ada penjelasan untuk tanda-tanda lainnya pada tahap itu.
Mengenal Hvaldimir
Mengutip UPI, Hvaldimir pertama kali terlihat di perairan Norwegia lima tahun lalu.
Pada bulan April 2019, seorang nelayan Norwegia bernama Joar Hesten menemukan paus itu saat ia memancing.
Lokasi penemuan tersebut berada dekat Pulau Ingoya, sekitar 415 km dari Murmansk, tempat Armada Utara Rusia bermarkas.
Penampakan itu menarik perhatian karena beluga jarang terlihat sejauh itu di selatan Kutub Utara.
Hesten awalnya berniat menolong paus itu karena melihat tali yang melilit tubuhnya.
Namun, setelah dilihat dari dekat, Hesten menyadari bahwa badan paus itu dipasangi tali untuk menempatkan kamera.
Pada bagian dari tali itu, terdapat tulisan "Equipment St Petersburg."
Karena itulah muncul spekulasi bahwa paus tersebut mungkin milik Rusia.
Baca juga: Paus Mata-Mata Rusia Ditemukan Mati di Perairan Lepas Pantai Norwegia
Hesten kemudian menghubungi otoritas Norwegia untuk melaporkan penemuannya itu.
Otoritas Norwegia kemudian menyelidiki paus tersebut dan menamainya Hvaldimir, sebuah plesetan dari kata "hval," yang dalam bahasa Norwegia berarti paus, dan dikaitkan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Muncul rumor bahwa Hvaldimir mungkin dilatih untuk menjadi mata-mata karena ia tampak tidak takut dengan manusia, menurut laporan BBC.
Rusia memiliki sejarah melatih mamalia laut seperti lumba-lumba untuk keperluan militer.
Situs web Barents Observer telah mengidentifikasi kandang paus di dekat pangkalan angkatan laut di wilayah barat laut Murmansk.
Namun, Rusia tidak pernah secara resmi menanggapi klaim bahwa Hvaldimir mungkin telah dilatih oleh militernya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)