News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Sosok

Michel Barnier

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Michel Barnier ditunjuk oleh Presiden Macron sebagai Perdana Menteri baru Prancis pada Kamis (5/9/2024). Michel Barnier baru saja ditunjuk Presiden Emmanuel Macron sebagai Perdana Menteri Prancis pada Kamis (5/9/2024). Selengkapnya inilah profil dan sosok Michel Barnier.

TRIBUNNEWS.COM - Michel Barnier baru saja ditunjuk Presiden Emmanuel Macron sebagai Perdana Menteri Prancis pada Kamis (5/9/2024), BBC melaporkan.

Barnier menggantikan tugas Gabriel Attal yang mengundurkan diri dari PM Perancis pada Juli 2024 kemarin.

Dikutip dari Ap News, Barnier merupakan mantan negosiator Brexit dan konservatif ini menjadi PM tertua dari 26 perdana menteri sebelumnya.

Selengkapnya inilah profil dan sosok Michel Barnier.

Profil dan Sosok

Michel Barnier lahir di wilayah pegunungan Alpen timur Savoie pada tahun 1951.

Ia tumbuh dalam sebuah keluarga pengrajin kulit dan penganut Katholik berhaluan kiri, yang menjalani kehidupan sederhana namun nyaman.

Dikutip dari Euro News, ia memulai aktivisme politiknya pada usia 14 tahun.

Brgabung dengan gerakan Charles de Gaulle dan segera mendapatkan pekerjaan sebagai penasihat menteri setelah lulus dari École de Commerce Supérieur de Paris — sebuah sekolah bisnis — yang bergengsi pada tahun 1972.

Ia menjadi penasihat menteri selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk terjun langsung.

Pada tahun 1978, ia terpilih menjadi anggota Majelis Nasional sebagai anggota parlemen termuda di sana.

Baca juga: Presiden Macron Tunjuk Michel Barnier jadi PM Baru Prancis

Setelah 15 tahun, setelah beberapa waktu dihabiskan di Savoie untuk membantu menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin 1992 di Albertville, ia kembali bekerja untuk pemerintah, kali ini sebagai menteri penuh.

Michel Barnier menghabiskan dua tahun di portofolio lingkungan dan dua tahun lagi sebagai menteri urusan Eropa, sebuah posisi yang kemudian membantunya pindah ke Brussels.

Sebagai salah satu tokoh utama yang membentuk proyek Eropa, Barnier juga mampu meningkatkan profilnya di Prancis.

Pada tahun 2004, ia diangkat menjadi kepala kementerian luar negeri Prancis dan pada tahun 2007 ia diangkat menjadi menteri pertanian dan perikanan—dua jabatan penting dalam kabinet Prancis.

Kemudian pada tahun 2009, ia kembali ke Brussels, pertama sebagai Anggota Parlemen Eropa dan kemudian sebagai Komisaris Pasar Internal dan Layanan — salah satu pekerjaan paling terkenal di eksekutif UE.

Dari posisi yang tinggi ini, ia mencoba untuk menjadi Presiden Komisi Eropa pada tahun 2014 namun gagal karena kalah dari Jean-Claude Juncker dari Luksemburg. Namun, peran penting yang berbeda sudah di depan mata.

Dalam sebuah langkah yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Uni Eropa, Inggris memilih untuk meninggalkan blok tersebut pada tahun 2016, yang memicu serangkaian demi serangkaian negosiasi intens mengenai persyaratan perceraian.

Barnier adalah orang yang ditugaskan untuk memimpin tim negosiasi UE, peran yang memberinya banyak perhatian baik di Inggris maupun di Brussels.

Penanganannya terhadap perundingan Brexit selama sekitar lima tahun, yang mencakup keluarnya Inggris dari UE dan hubungan masa depan antara keduanya, membuatnya mendapatkan banyak pujian dan kekaguman di kalangan UE.

Namun, perhatiannya segera beralih kembali ke tanah airnya.

Pada tahun 2021, Barnier mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Prancis tahun berikutnya, tetapi akhirnya gagal memperoleh dukungan yang cukup dari partai Republik liberal-konservatif, yang malah memilih Valérie Pécresse.

Parlemen yang terpecah-pecah

Jadi sekarang Barnier tampaknya siap menduduki jabatan tertinggi kedua di negara itu, yang tentu saja membuat kecewa para anggota parlemen dan warga negara.

Pemilu bulan Juli membagi Majelis Nasional menjadi tiga blok yang hampir sama: koalisi sayap kiri Front Populer Baru (NFP), kelompok sentris Macron, dan Rapat Umum Nasional sayap kanan.

Dengan ketiganya bersumpah untuk tidak bekerja sama satu sama lain, Macron akan selalu berjuang untuk menemukan perdana menteri yang mampu mengumpulkan cukup suara dari anggota parlemen untuk membawa Majelis Nasional.

Jean-Luc Mélenchon, pemimpin partai kiri terbesar di Prancis, France Unbowed (LFI), mengatakan bahwa penunjukan Barnier telah "mencuri" pemilihan dari rakyat Prancis, mengingat NFP akhirnya menjadi kelompok politik terbesar.

Jordan Bardella dari National Rally bereaksi terhadap berita tersebut dengan mengatakan bahwa partainya "mengakui" pengangkatan Barnier setelah penantian yang "tidak layak bagi demokrasi besar".

Walaupun Barnier tampaknya harus bekerja keras jika ia memangku jabatan, tugas besar pertamanya adalah mengumpulkan cukup dukungan di parlemen untuk memastikan ia mampu bertahan dari mosi tidak percaya dan benar-benar menjabat.

Biodata

Nama: Michel Bernard Barnier

Kelahiran: 9 Januari 1951

Tempat lahir: La Tronche, Perancis

Usia: 73 tahun

Anak: Nicolas Barnier, Benjamin Barnier, Laetitia Barnier

Pasangan: Isabelle Altmayer (m. 1982)

Partai: Les Républicains

Tinggi: 1,9 meter

Orang tua: Jean Barnier, Denise Durand

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini