News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Murka, Ancam Sanksi Iran Buntut Pengiriman Ratusan Rudal Balistik untuk Perang Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uni Eropa mengatakan sekutu-sekutu telah berbagi informasi intelijen menyebut Iran sebagai pemasok utama rudal balistik ke Rusia guna membantu pasukan Putin membombardir wilayah Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat mengancam bakal menjatuhkan sanksi tegas ke pemerintah Iran yang diam-diam telah mengirim rudal ke Rusia untuk digunakan membombardir Ukraina.

Gertakan tersebut diungkap Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken setelah Uni Eropa mengatakan sekutu-sekutu telah berbagi informasi intelijen menyebut Iran sebagai pemasok utama rudal balistik ke Rusia. 

“Sekutu-sekutunya kami telah berbagi informasi intelijen bahwa Iran sudah memasok rudal balistik ke Rusia. Saat ini UE tengah mencari tahu lebih lanjut terkait pengiriman rudal ke Rusia oleh Iran tersebut,” jelas Juru bicara Uni Eropa Peter Stano, mengutip Times Of Israel.

"Dan jika konfirmasi, pengiriman ini akan menjadi eskalasi material yang substantif dalam dukungan Iran terhadap perang agresi ilegal Rusia terhadap Ukraina," paparnya.

Meski isu pengiriman rudal ke Rusia oleh Iran masih dalam proses penyelidikan, namun  Stano menambahkan bahwa posisi para pemimpin Uni Eropa selalu jelas.

Uni Eropa akan menanggapi dengan cepat dan berkoordinasi dengan mitra internasional, termasuk dengan langkah-langkah pembatasan baru dan signifikan terhadap Iran.

Mencuatnya isu pengiriman rudal ke Rusia oleh Iran lantas memicu kemarahan AS.

Pejabat Gedung Putih bahkan berulang kali mengancam Iran akan menghadapi konsekuensi yang signifikan atas tindakannya itu.

Tak hanya AS, Barat telah memperingatkan Teheran agar tidak mengirim rudal ke Rusia selama berbulan-bulan.

Sementara Uni Eropa telah berulang kali menjatuhkan sanksi kepada Iran karena memasok pesawat nirawak ke Moskow untuk perang di Ukraina.

"Setiap pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia akan menjadi peningkatan dramatis dalam dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia terhadap Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan.

Baca juga: Sekutu Ukraina Tuduh Iran Kirim 200 Rudal Balistik ke Rusia, AS Siap Beri Tanggapan

"Kami telah menjelaskan bahwa kami siap memberikan konsekuensi yang signifikan."

Iran Bantah Pasok Rudal ke Rusia 

Merespon tudingan yang dilontarkan AS dan UE, Iran dengan tegas membantah laporan yang menyebut Teheran memasok rudal balistik kepada Rusia.

Pejabat Iran juga dan mengatakan bahwa negaranya tidak memberikan dukungan militer kepada kedua pihak dalam perang Rusia-Ukraina.

“Pendekatan fundamental dan tegas Republik Islam Iran mengenai konflik Ukraina tetap konsisten dan tidak berubah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani.

“Klaim berulang kali mengenai pengiriman rudal balistik ke Rusia didorong oleh tujuan dan motif politik beberapa negara Barat dan sama sekali tidak berdasar,” imbuhnya.

Kecaman senada juga dilontarkan Dubes Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam keterangan resminya ia menyebut tudingan pengiriman senjata ke pihak yang berkonflik adalah tindakan tak manusiawi.

Kemesraan Rusia-Iran

Rusia dan Iran diketahui memiliki hubungan kerja sama yang tinggi.

Ini terlihat dari sikap Rusia yang vokal mengutuk serangan Israel yang menewaskan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Sebagai bentuk balas budi, Iran dilaporkan memasok sejumlah besar rudal balistik jenis permukaan-ke-permukaan yang kuat ke Rusia, untuk perang melawan Ukraina.

Pasokan rudal itu diungkapkan oleh enam sumber terkait Iran yang berbicara kepada Reuters.

Disebutkan tiga sumber Iran di antaranya bahwa Teheran telah memasok sekitar 400 rudal, yang sebagian besar mencakup senjata balistik jarak pendek Fateh-110, seperti Zolfaghar.

Menurut pakar, rudal-rudal yang memiliki kemampuan road-mobile itu mampu menyerang target pada jarak sejauh 300 kilometer hingga 700 kilometer.

Adapun pengiriman rudal-rudal itu dimulai pada awal Januari lalu, setelah kesepakatan dituntaskan dalam pertemuan akhir tahun lalu antara para pejabat militer dan keamanan Teheran dan Moskow yang berlangsung di ibu kota kedua negara.

Tak jelas bagaimana rudal Iran bisa masuk ke Rusia, namun seorang pejabat senior Iran lainnya mengungkapkan bahwa beberapa rudal dikirimkan ke Rusia dengan kapal melewati Laut Kaspia, sedangkan rudal-rudal lainnya diangkut dengan pesawat.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini