TRIBUNNEWS.COM - Sisa-sisa pesawat nirawak atau drone Ukraina, jatuh dan menghantam blok apartemen di Rusia dan menewaskan satu orang.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 144 drone Ukraina dalam semalam di sembilan wilayah, 20 di antaranya terbang di atas wilayah Moskow.
Gubernur daerah Moskow, Andrei Vorobyov mengatakan puing-puing dari pesawat tak berawak tersebut merusak sedikitnya dua gedung apartemen bertingkat tinggi di distrik Ramenskoye pada Selasa (10/9/2024) dini hari, menyebabkan beberapa apartemen terbakar.
Seorang wanita berusia 46 tahun tewas dan tiga orang terluka akibat kebakaran itu.
Vorobyov mengatakan 43 orang dievakuasi ke pusat akomodasi sementara.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin mengatakan tim darurat telah dikirim ke sejumlah lokasi di seluruh wilayah serta ke daerah dekat bandara Zhukovo dan di sekitar distrik Domodedovo.
Pihak berwenang menutup sementara tiga bandara, yakni Vnukovo, Domodedovo, dan Zhukovsky.
Otoritas penerbangan sipil Rosaviatsia mengatakan 48 penerbangan dialihkan ke bandara lain.
Distrik Ramenskoye, sekitar 50 km di tenggara Kremlin, memiliki populasi sekitar 250.000 jiwa, menurut data resmi.
Saluran Telegram Rusia, SHOT dan Baza, yang dekat dengan badan keamanan, mengunggah video yang memperlihatkan api mengepul dari gedung hunian bertingkat itu, dan mengatakan bahwa lima flat telah hancur.
Di wilayah Bryansk, dekat perbatasan dengan Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 72 drone berhasil dicegat.
Baca juga: Mengenal Drone Naga, Senjata Terbaru Ukraina Melawan Rusia di Medan Perang
Gubernur Bryansk, Aleksander Bogomaz menyebut serangan itu cukup besar tetapi tidak ada korban jiwa atau kerusakan, menurut pesan di aplikasi perpesanan Telegram.
Selain 20 drone Moskow dan 72 di Bryansk, sebanyak 14 drone lainnya dicegat di Kursk, 13 di Tula, dan 25 di lima wilayah lain.
Lebih dari dua setengah tahun sejak Moskow melancarkan invasi skala penuh, Ukraina telah mempercepat pengembangan industri pesawat nirawak domestiknya untuk memungkinkannya menyerang infrastruktur energi, militer, dan transportasi Rusia.