Yedioth Ahronoth menyebut dokumen palsu itu menimbulkan kemarahan besar di dalam lembaga keamanan Israel.
“Diasumsikan bahwa dokumen itu akan memperbesar ketegangan antara mereka dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan bawahannya.”
Israel tolak mundur dari Koridor Philadelphi
Netanyahu terus menginginkan militer Israel berada di Koridor Philadelphi yang berada di antara Gaza dan Mesir.
Koridor sepanjang 12,6 kilometer itu meliputi perlintasan Rafah yang sangat penting untuk penyaluran bantuan.
Menurut Netanyahu, koridor tersebut sangat penting dalam operasi Hamas. Dia menegaskan ingin terus menempatkan pasukan di sana sebagai salah satu bagian dari kesepakatan apa pun.
Akan tetapi, baru-baru ini media Israel melaporkan tidak ada terowongan aktif milik Hamas di koridor itu. Laporan itu didasarkan pada pernyataan sumber militer Israel.
Beberapa hari lalu BBC melaporkan bahwa pasukan Israel membuka jalan baru di koridor itu.
Baca juga: Israel Tidak Temukan Terowongan di Koridor Philadelphi di Perbatasan Gaza-Mesir, Kata Analis Israel
Hal itu diketahui lewat foto-foto dari satelit yang diambil dari tanggal 26 Agustus hingga 5 September.
Pembangunan jalan itu menandakan Israel memang tak punya keinginan untuk menarik dari dari Koridor Philadelphi dalam waktu dekat.
Di media sosial beredar pula video yang memperlihatkan kendaraan Israel meletakkan aspal baru di sepanjang koridor.
Berbeda dengan Koridor Netzarim, Philadelphi sudah ada sejak lebih dari 40 tahun silam.
Koridor itu dipertahankan berdasarkan kesepakatan bilateral antara Mesir dan Israel.
Faksi-faksi Palestina menolak keberadaan militer Israel di Philadelphi. Mereka meyakini permintaan Netanyahu agar militer tetap di sana adalah suatu taktik untuk menggagalkan perundingan.
(Tribunnews/Febri)