TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Setelah enam tahun terbang, Cherry Tan meninggalkan pekerjaan impiannya sebagai pramugari.
Dia memutuskan untuk membuka kios kaki lima bersama suaminya di Singapura.
Meski gajinya dipotong, dia mengatakan jam kerja yang lebih panjang membantunya menabung lebih banyak.
Saat remaja, Cherry Tan tahu dia ingin menjadi pramugari.
Ia menyusun rencana untuk mewujudkan mimpinya.
Pada usia 19 tahun, ia melamar posisi awak kabin di Singapore Airlines.
Ketika ditolak, ia beralih haluan untuk mengejar gelar sarjana dalam bisnis perhotelan di Singapore Institute of Technology.
Namun, impiannya untuk menjadi pramugari tidak pernah pudar, dan ia terus melamar setelah lulus.
Setelah empat tahun penolakan dan pada percobaannya yang ke-10, dia mendapatkan pekerjaan itu.
Yah, Cherry Tan melamar menjadi pramugari di Singapore Airlines sebanyak 10 kali.
Cherry Tan menghabiskan enam tahun berikutnya terbang mengelilingi dunia dan menjelajahi negara-negara baru setiap dua hari.
"Menjadi awak kabin adalah saat terbaik dalam hidup saya," kata Tan, yang kini berusia 29 tahun.
Tan kini menikmati keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan yang diberikannya.
Namun menjelang akhir tahun kelimanya, Tan ingin sekali mengubah hidupnya.