TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-930 pada Selasa (10/9/2024).
Selama 24 jam sebelumnya, 33 bentrokan militer terjadi di Pokrovsk.
Pasukan Rusia bergeser sedikit ke barat dan bergerak ke arah Kurakhovsky, di mana Ukraina mencatat 46 serangan Rusia.
Hari ini pukul 01.00 dini hari waktu setempat, terdengar ledakan di Bryansk, Rusia, setelah warga melaporkan adanya serangan UAV.
Pada pukul 03.00 pagi waktu setempat, Rusia meluncurkan UAV dari utara dan selatan Ukraina, seperti diberitakan Telegraf.
Ukraina Panggil Diplomat Iran Gara-gara Isu Kirim Rudal ke Rusia
Kementerian Luar Negeri Ukraina memanggil seorang diplomat senior Iran untuk memperingatkan konsekuensi yang menghancurkan hubungan bilateral Ukraina dan Iran, jika Iran terbukti memasok rudal balistik ke Rusia.
Sebelumnya, Uni Eropa mengatakan sekutunya telah berbagi informasi intelijen yang dapat dipercaya, Iran memasok rudal balistik ke Rusia.
Klaim tersebut ditolak oleh Iran tetapi tidak secara tegas dibantah oleh Rusia.
Ukraina Minta Sekutu Beri Izin untuk Hancurkan Gudang Senjata Rusia
Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andrii Yermak, mengatakan sekutu Ukraina seharusnya mengizinkan Ukraina untuk menghancurkan gudang senjata Rusia.
"Menanggapi pasokan rudal balistik ke Rusia, Ukraina harus diizinkan untuk menghancurkan gudang penyimpanan rudal tersebut dengan senjata Barat untuk menghindari teror," katanya, Senin (9/9/2024).
Negara-negara Barat yang mendukung Ukraina ragu-ragu untuk membiarkan militer Ukraina menyerang target di tanah Rusia dengan senjata jarak jauh yang mereka suplai.
Baca juga: Sekutu Ukraina Tuduh Iran Kirim 200 Rudal Balistik ke Rusia, AS Siap Beri Tanggapan
Amerika Serikat (AS) juga membatasi Ukraina dalam penggunaan senjatanya di wilayah Rusia.
Swedia akan Kirim Bantuan Militer ke-17 untuk Ukraina
Swedia akan mengirim paket bantuan militer yang ke-17 ke Ukraina senilai total 4,6 miliar kronor Swedia (Rp6,8 triliun), menurut keterangan Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson, Senin.
Paket bantuan itu mencakup amunisi untuk kendaraan tempur infanteri yang telah disumbangkan oleh Swedia, serta pembelian yang akan memfasilitasi transfer jet tempur Gripen di masa mendatang, meskipun transfer tersebut belum diputuskan.
"Kami ingin memiliki kemampuan untuk menyumbangkan Gripen ke Ukraina pada tahap selanjutnya," kata Jonson.
Latvia Klaim Rusia Pakai Drone Shahed Iran
Latvia mengatakan pesawat nirawak Rusia yang jatuh di wilayahnya adalah Shahed rancangan Iran yang dipersenjatai penuh.
"Hulu ledak peledak itu menancap setengah meter ke dalam tanah dan dinetralkan di tempat, sehingga tidak terjadi ledakan," kata Jenderal Leonids Kalnins, komandan angkatan bersenjata Latvia.
"(Ini) memungkinkan perwira intelijen militer kami untuk mengumpulkan semua puing dan sisa-sisa pesawat nirawak untuk penyelidikan lebih lanjut, yang rinciannya akan dibagikan kepada semua mitra NATO kami," lanjutnya.
"Drone itu terlihat oleh pertahanan udara kami saat masih jauh di dalam wilayah udara Belarusia, yang memberi kami waktu untuk bereaksi," tambahnya.
Pemerintah Latvia telah memanggil kuasa usaha Rusia untuk memberikan penjelasan.
Rusia Klaim Rebut 1 Desa Lagi di Pokrovsk
Rusia mengklaim pasukannya telah maju terus di garis depan timur Ukraina, merebut desa Memryk, sebelah timur kota Pokrovsk.
Staf umum Ukraina tidak menyebutkan perkembangan tersebut.
Sebelumnya, kantor berita Reuters mengutip blog perang Ukraina yang melaporkan Memryk telah jatuh ke tangan Rusia minggu lalu.
Sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pasukan Kyiv mampu bertahan.
PBB: Rusia Hancurkan Fasilitas Publik di Ukraina
Volker Türk, komisioner hak asasi manusia PBB, mengatakan warga Ukraina terjebak dalam siklus teror.
"Penduduk Ukraina terjebak dalam siklus teror melalui serangan Rusia terhadap fasilitas sipil seperti rumah sakit, sekolah, supermarket, dan infrastruktur energi," katanya kepada dewan hak asasi manusia PBB.
"Saya khawatir dengan nasib warga Ukraina pada musim dingin mendatang," lanjutnya.
Volker Türk khawatir dengan dampak eskalasi pertempuran baru-baru ini terhadap warga sipil, termasuk di wilayah Rusia seperti Kursk, Belgorod, dan Briansk, tempat PBB meminta akses kepada Rusia tetapi ditolak.
Kremlin Larang Evan Gershkovich Wawancarai Putin
Kremlin mengatakan mereka tidak akan mengizinkan wawancara dengan Vladimir Putin kepada reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich, yang dibebaskan oleh Rusia dalam pertukaran tahanan bulan lalu.
"Agar ada wawancara dengan media asing dan beberapa media tertentu, kami perlu mengadakan acara tertentu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Senin.
"Sejauh ini kami belum melihat acara seperti itu," lanjutnya.
Evan Gershkovich adalah salah satu dari 16 orang yang dibebaskan oleh Rusia dalam pertukaran tahanan bersejarah dengan Barat pada Agustus lalu.
Ia meminta wawancara dengan Putin saat mengisi formulir yang meminta pengampunan presiden sebelum pertukaran tahanan, menurut laporan The Wall Street Journal.
The Guardian menyoroti perbedaan perlakuan Kremlin terhadap jurnalis asing yang ingin mewawancarai Putin.
Sebelumnya, Tucker Carlson, pembawa acara Fox News yang dipecat, diberi kesempatan wawancara dengan presiden Rusia, padahal tidak ada acara khusus yang ditetapkan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)