Pengusaha dan miliarder Amerika, Jared Isaacman, menjadi astronaut non-profesional pertama yang berjalan di luar angkasa pada Kamis (12/09).
Pria berusia 41 tahun ini membiayai misi Polaris Dawn yang membawanya dan tiga orang lain ke luar angkasa dengan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon.
Dengan nilai kekayaan sekitar US$1,9 miliar (setara Rp29,2 triliun), Isaacman mengumpulkan pundi-pundi kekayaan melalui perusahaan pemrosesan pembayaran Shift4 Payments, yang dia dirikan pada 1999 ketika usianya masih16 tahun.
Pengusaha ini sudah lama tertarik dengan dunia penerbangan. Dia pertama kali mengambil kursus pilot pada 2004. Dia kemudian mencetak rekor dunia ketika mengelilingi dunia dengan jet ringan.
'Bumi terlihat seperti dunia yang sempurna'
Melangkah ke luar angkasa untuk pertama kalinya pada Kamis (12/09), pengusaha tersebut berkata: “Di rumah, kita semua memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
“Tetapi dari sini Bumi terlihat seperti dunia yang sempurna.”
Insinyur SpaceX, Sarah Gillis, juga melakukan perjalanan luar angkasa setelah Isaacman kembali.
Gillis—pemain biola yang berubah menjadi insinyur ruang angkasa—adalah spesialis misi Polaris Dawn.
Polaris Dawn bukanlah misi luar angkasa pertama Isaacman. Pada 2021 silam, ia membiayai dan memimpin tim warga sipil pertama yang mengorbit Bumi.
Awak misi Polars Dawn kali ini—bernama Inspiration4—berangkat dengan kapsul SpaceX dari Florida dan menghabiskan tiga hari di luar angkasa sebelum berhasil mendarat di Samudra Atlantik.
Majalah Time memperkirakan bahwa Isaacman membayar US$200 juta (sekitar Rp3 triliun) kepada sesama miliarder Elon Musk untuk keempat kursi di pesawat SpaceX.
“Itu adalah perjalanan yang luar biasa bagi kami,” kata Isaacman melalui radio, tak lama setelah mendarat pada saat itu.
“Kami baru saja mulai.”
Siapa Jared Isaacman?
Isaacman lahir di Union, New Jersey, Amerika Serikat. Sejak usia dini, dia tidak takut untuk melawan arus dan mendobrak batasan.
Pada usia 15 tahun, ia putus sekolah dan kemudian mengikuti GED (ujian kesetaraan sekolah menengah atas), menurut serial dokumenter Countdown: Inspiration4 Mission to Space yang tayang di platform streaming Netflix.
"Saya adalah murid yang buruk," kata Isaacman dalam serial tersebut.
"Dan saya juga tidak senang di sekolah."
Setahun kemudian, ia meluncurkan perusahaan Shift4 Payments dari ruang bawah tanah orang tuanya, menurut laporan Forbes.
Perusahaan ini kini menangani pembayaran untuk sepertiga restoran dan hotel di Amerika—termasuk nama-nama besar seperti Hilton, Four Seasons, KFC dan Arby's—dan memproses pembayaran dengan nilai lebih dari US$260 miliar (sekitar Rp4 kuadriliun) per tahun, menurut situs webnya.
Isaacman juga mendirikan Draken International pada tahun 2011, sebuah perusahaan pertahanan yang melatih pilot Angkatan Udara dan memiliki armada pesawat militer swasta terbesar di dunia.
Pada tahun 2019, Isaacman menjual sebagian besar saham Draken kepada Blackstone—sebuah perusahaan Wall Street—dengan harga sembilan digit, menurut laporan Forbes, menjadikannya berstatus miliarder.
Namun, majalah tersebut menjulukinya sebagai "pencari sensasi" dalam profil tahun 2020, melaporkan bahwa untuk bersenang-senang, Isaacman "mendaki gunung untuk melepas lelah dari pekerjaan yang intens selama 80 jam dalam sepekan”.
Dia juga mencetak rekor kecepatan dunia pada tahun 2009 untuk terbang keliling dunia.
Dalam dokumentasinya, Isaacman berkata: "Saya yakin Anda hanya mendapatkan satu kesempatan dalam hidup."
“Sejauh Anda mempunyai sarana untuk melakukannya, Anda memiliki kewajiban untuk menjalani hidup sepenuhnya,” tambahnya.
"Anda tak akan tahu kapan ini akan menjadi hari terakhir Anda.”
Isaacman sudah menikah, memiliki dua anak perempuan dan tinggal bersama keluarganya di New Jersey.
Dia dan penumpang lainnya di Polaris Dawn diperkirakan akan kembali pada Sabtu (14/09).