News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Delapan Tentara Bayaran India Tewas di Donbass, Bagaimana Nasib Puluhan Kompatriot Mereka?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Ilustrasi pasukan bayaran di Donbass

 

TRIBUNNEWS.COM -- Sejak kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Moskow pada Juli lalu, India mengungkap bahwa puluhan warganya telah datang ke Rusia bergabung dalam legiun asing atau tentara bayaran.

Sebanyak delapan orang dinyatakan tewas dalam pertempuran di garis depan Donbass, Ukraina bagian timur. Mereka datang pada Januari 2024 lalu.

PM Modi dalam pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin meminta agar warganya yang jadi tentara bayaran segera dikembalikan ke India.

Baca juga: Rusia: 6 Diplomat Inggris di Moskow Merangkap Intelijen, Bekerja Untuk Memenangkan Ukraina

Dikutip dari Russia Today, setidaknya sekitar 91 warga India yang bergabung dengan tentara bayaran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal mengatakan, sebanyak 35 orang telah kembali di tanah air, 10 diantaranya kembali sebelum pertemuan Modi dengan Putin.

Sementara sebanyak 45 orang kini telah dikeluarkan dari kesatuan mereka dan tidak menjadi tentara bayaran lagi.

Pada bulan Agustus, Menteri Luar Negeri India Subhrahmanyam Jaishankar mengatakan bahwa 91 warga negara India telah direkrut ke Angkatan Darat Rusia selama sembilan bulan sebelumnya.

“Presiden Putin telah menjamin bahwa setiap warga negara India yang bertugas di Angkatan Darat Rusia akan diberhentikan dan dibebaskan,” ujar Jaishankar saat itu.

Puluhan warga India berbondong-bondong menjadi tentara Rusia karena ditawari oleh jaringan perdagangan orang.

Badan investigasi utama New Delhi, Biro Investigasi Pusat (CBI) mengungkapkan, sindikat pedagangan orang menawarkan pekerjaan yang menguntungkan, sehingga mereka tergiur.

Baca juga: Kapal Berisi 20.000 Ton Bahan Peledak dari Rusia Terlihat di Dekat Pangkalan NATO di Norwegia

Warga India dibujuk ke Rusia oleh para pedagang manusia yang menawari mereka pekerjaan yang menguntungkan, menurut beberapa laporan di media India, serta pernyataan oleh badan investigasi utama New Delhi, Biro Investigasi Pusat (CBI).

CBI mengatakan pada bulan Maret bahwa mereka telah membuka kasus pidana terhadap 19 individu dan entitas atas dugaan peran mereka dalam merekrut warga India, dan telah melakukan beberapa penangkapan.

Sementara itu, pihak Rusia mengatakan tidak sengaja merekrut pasukan dari India.

Roman Babushkin, wakil kepala misi di Kedutaan Besar Rusia di New Delhi mengatakan bahwa Rusia tidak kekurangan tentara. Mereka pun tidak aktif merekrut pasukan asing.

Warga warga India yang diidentifikasi di zona konflik juga pergi ke sana "hanya untuk alasan komersial," tegas Babushkin.

"Untuk mendapatkan uang, untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dan lebih banyak manfaat, termasuk kewarganegaraan Rusia yang difasilitasi," jelasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini