TRIBUNNEWS.COM - Rusia dan Ukraina akhirnya menyepakati pertukaran 103 tawanan perang dari masing-masing pihak.
Kabar ini dikonfirmasi oleh kedua negara pada hari Sabtu (14/9/2024), dengan negara Uni Emirat Arab sebagai pihak perantaranya.
Kementerian Pertahanan Rusia yang dipimpin Andrey Belousov mengkonfirmasi bahwa pihaknya akan menukar 103 tentara Ukraina yang mereka tahan.
"103 personel militer Rusia yang ditangkap di wilayah Kursk telah dikembalikan dari wilayah yang dikuasai rezim Kyiv," ungkap Kemenhan Rusia.
Tahanan mereka ini nantinya ditukar dengan jumlah tawanan yang sama dengan pihak militer Rusia yang ditahan Ukraina.
Pasukan Ukraina yang ditangkap oleh Rusia ini adalah para prajurit yang melintasi perbatasan barat Kursk bulan lalu.
"Sebagai gantinya, 103 tawanan perang tentara Ukraina diserahkan." pungkas pihak Kemenhan Rusia.
Kesepakatan ini juga dikonfirmasi langsung oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
"Orang-orang kami sudah pulang." ungkap Zelenskyy melalui akun ofisial mereka di X.
Para tahanan Ukraina yang dibebaskan termasuk 82 prajurit dan sersan serta 21 perwira dari Angkatan Bersenjata Ukraina, Garda Nasional Ukraina, penjaga perbatasan, dan perwira polisi.
"Kami telah berhasil membawa pulang 103 pejuang lagi dari penahanan Rusia ke Ukraina," tulis Zelenskyy di X pada hari Sabtu.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-935: Rusia dan Ukraina Saling Tukar 103 Tawanan Perang
Melalui kesepakatan tersebut, total ada 206 tawanan yang saling ditukarkan dalam mediasi yang dijembatani oleh Uni Emirat Arab (UEA).
Kementerian Luar Negeri UEA juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya sudah memfasilitasi demi mewujudkan pertukaran tersebut.
Pertukaran tahanan perang ini merupakan hasil kerja keras UEA yang telah melakukan mediasi hingga delapan kali dengan Ukraina dan Rusia.