TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump selamat dari upaya pembunuhan di lapangan golfnya di Florida, Minggu (15/9/2024).
Pihak keamanan AS mengatakan seseorang yang "berpotensi menjadi tersangka" telah ditahan.
Anggota Dinas Rahasia yang bertugas sebagai Pasukan Pengaman Presiden, melihat laras senapan menyembul di antara semak-semak.
"Tersangka melepaskan tembakan ke arah Trump," kata sejumlah pejabat, dikutip dari BBC.
Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan Trump berada 275 hingga 455 meter dari posisi senapan.
Di tempat kejadian ditemukan senjata api jenis AK47 dan teropong, bersama dengan dua ransel dan kamera GoPro, CNN melaporkan.
Dinas Rahasia mengonfirmasi dalam sebuah unggahan di X bahwa mereka sedang menyelidiki "insiden" yang melibatkan Trump.
Kemudian Sheriff Bradshaw mengatakan "agen Dinas Rahasia yang berada di lapangan melakukan pekerjaan yang fantastis".
Dilansir AP, dari keterangan yang disampaikan Sheriff Palm Beech County, seorang saksi melaporkan melihat tersangka berlari dari semak-semak dan melompat ke mobil Nissan hitam setelah agen menembakinya beberapa kali.
Seorang saksi memotret kendaraan tersebut dan plat nomornya.
Mobil itu lalu dihentikan di Martin County, sebelah utara klub.
Tersangka insiden penembakan di lapangan golf Trump pun kini telah ditahan.
Baca juga: Meme Kripto Donald Trump Anjlok, Terjun Bebas Pasca Debat Capres AS
Sheriff Ric Bradshaw mengatakan pada Minggu (15/9/2024) bahwa kantornya mendapatkan informasi penembakan sekitar pukul 13:30 waktu setempat.
"Kami menghubungi kantor Sheriff Martin County, memberi tahu mereka. Kemudian mereka melihat kendaraan itu, menghentikannya, serta menahan orang itu," kata Sheriff Ric Bradshaw dari Palm Beach County.
"Setelah itu, kami membawa saksi yang menyaksikan kejadian tersebut, membawanya ke sana, dan dia mengidentifikasi orang tersebut sebagai sosok yang dia lihat berlari keluar dari semak-semak, yang melompat ke dalam mobil," kata sheriff dalam jumpa pers.
Dalam email kepada para pendukungnya, Trump mengatakan bahwa dia "aman dan sehat".
"Tidak ada yang akan memperlambat saya," tulisnya.
"Saya tidak akan pernah menyerah!"
Lanjutkan kampanye
Setelah insiden penembakan di lapangan golf itu, Trump bersiap berkampanye di Michigan, New York, dan North Carolina.
Tim kampanye Trump sejauh ini belum memberi indikasi akan ada perubahan apa pun pada jadwal mantan presiden itu mengingat peristiwa hari ini.
Mantan presiden itu akan mengadakan pertemuan umum di Flint, Michigan, pada Selasa (17/9/2024) malam.
Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat di negara bagian medan pertempuran di Midwest itu.
Ia kemudian akan mengadakan rapat umum di Uniondale, New York, pada hari Rabu (18/9/2024) sebelum menuju ke Wilmington, North Carolina pada hari Sabtu (21/9/2024) untuk memberikan pidato tentang ekonomi.
Trump tidak menghentikan penampilannya di depan publik setelah percobaan pembunuhan pada bulan Juli.
Ia menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik dan muncul di beberapa acara pada hari-hari berikutnya. Dua bulan lalu
Insiden ini terjadi hampir tepat dua bulan setelah seorang pria bersenjata mencoba membunuh Trump di sebuah kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania.
Saat itu peluru mengenai telinganya.
Pelaku, Thomas Matthew Crooks, menembaki Trump dengan senapan jenis AR-15 dari atap gedung di dekatnya.
Penembakan pada 13 Juli tersebut menewaskan satu orang penonton.
Adapun Crooks, yang berusia 20 tahun, tewas di tempat kejadian oleh penembak jitu Dinas Rahasia.
Dinas Rahasia menghadapi sorotan ketat lantaran penembak dapat melepaskan tembakan ke mantan presiden tersebut.
Direktur dinas tersebut, Kimberly Cheatle, mengundurkan diri dalam waktu dua minggu setelah insiden tersebut.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan tentang insiden yang mereka katakan terjadi di Lapangan Golf Internasional Trump, "tempat mantan Presiden Trump bermain golf".
"Mereka lega mengetahui bahwa dia aman. Mereka akan terus diberi informasi terbaru secara berkala oleh tim mereka," kata Gedung Putih.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)