News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iron Dome dan Hetz 2 Gagal Cegat Rudal Balistik Houthi, Israel Gelar Penyelidikan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baterai Iron Dome Israel dikabarkan rusak sehingga gagal mengintersepsi drone Hizbullah Lebanon pada Rabu (5/6/2024). --- Israel menyelidiki kegagalan Iron Dome dan Hetz 2 untuk mencegat rudal balistik Houthi.

TRIBUNNEWS.COM - Radio Tentara Israel mengungkap lebih detail mengenai peluncuran rudal balistik dari Houthi di Yaman yang meledak di area terbuka di Modiin, dekat Tel Aviv pada Minggu (15/9/2024) waktu fajar.

Rudal tersebut menempuh jalur sekitar 2.000 kilometer dengan perkiraan waktu terbang sekitar 15 menit.

Sedangkan menurut juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, rudal itu membutuhkan waktu tempuh 11 menit 30 detik untuk sampai ke Israel.

"Sistem radar tampaknya telah mendeteksi rudal tersebut – namun pertanyaannya adalah pada tahap apa hal ini terjadi, dan apakah sudah terlambat untuk berhasil melakukan pencegatan jika menyangkut rudal balistik berat dan jarak jauh," lapor Radio Tentara Israel, Minggu.

Menurut perkiraan, sejumlah rudal pencegat ditembakkan dari sistem pertahanan Israel ke arah rudal tersebut, namun gagal mencegatnya.

"Angkatan Udara Israel saat ini sedang menyelidiki mengapa rudal tersebut tidak dapat dicegat," lanjutnya.

Rudal Houthi Tembus Pertahanan Udara Israel dan Negara Arab

Media Israel memberitakan, rudal balistik yang diluncurkan Houthi tiba di Tel Aviv setelah menembus pertahanan udara Israel dan wilayah udara sejumlah negara Arab.

"Sistem Iron Dome dan Arrow gagal dalam upaya mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman," kata Radio Tentara Israel melaporkan.

Investigasi awal Angkatan Udara Israel menyatakan semua rudal pencegat yang ditembakkan oleh pertahanan udara Israel terhadap rudal Yaman gagal dalam proses intersepsi, menurut laporan Channel 14 Israel.

Sirene alarm berbunyi pada Minggu pagi di kota Tel Aviv dan sekitarnya, di mana sistem pertahanan udara “Hetz 2” dan Iron Dome diaktifkan untuk mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman, tetapi tidak mampu mencegatnya.

Baca juga: Netanyahu Ngamuk setelah Houthi Tembakkan Rudal Hipersonik ke Israel: Yaman akan Bayar Mahal

"Penyelidikan akan memakan waktu lama. Hasilnya akan diedarkan ke publik sesuai dengan menjaga keamanan informasi," kata Tentara Israel dalam pernyataannya.

Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Houthi mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangannya di Laut Merah sampai berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza, penarikan pasukan serta pengepungan di Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.

Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.206 jiwa dan 95.337 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (16/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Palestinian News Networks.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini