Dibombardir Hizbullah, Walikota Safed Israel: Kota Ini Sedang Runtuh
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel Hayom, mengutip pernyataan Wali Kota Safed yang menyatakan kota tersebut sedang runtuh setelah menjadi sasaran utama serangan Hizbullah.
"Dia mengatakan bahwa “kota ini sedang runtuh. Keadaan darurat telah menjadi hal yang normal di kota ini,” tulis pernyataan Yishai Maimon, Wali Kota Safed dilansir media Israel dan dikutip Khaberni, Senin (16/9/2024).
Sang Wali Kota juga menyerukan kepada pemerintah Israel untuk mengambil keputusan untuk menghentikan serangan Hizbullah.
Baca juga: Kota Safed Israel Gelap Gulita Usai Dihantam Rudal, Hizbullah Targetkan Markas Komando Utara IDF
Seruan ini muncul setelah Militer Israel (IDF) menyatakan sekitar 55 roket telah ditembakkan ke Safed dan daerah sekitarnya padan Sabtu (14/9/2024).
Serangan dilakukan kelompok perlawanan Hizbullah dalam serangan secara bergelombang.
Dalam serangan pertama, sekitar 20 roket ditembakkan dan dalam serangan kedua, sekitar 35 roket. Beberapa berhasil dicegat sementara yang lain jatuh di area terbuka. Tidak ada laporan korban luka.
Baca juga: Wasekjen Hizbullah Ancam Israel: Perang di Lebanon akan Hasilkan Eksodus Besar-besaran Pemukim Utara
Menurut laporan media berbahasa Ibrani, sejumlah dampak memicu kebakaran.
Militer Israel mengatakan beberapa saat kemudian jet tempur IDF membalas serangan dengan menghantam peluncur roket di Lebanon selatan.
AS: IDF Putuskan Menyerbu Lebanon
Sumber pejabat tinggi Amerika mengatakan kalau militer Israel (IDF) telah mengambil keputusan untuk memulai perang yang lebih luas melawan Hizbullah.
Itu artinya, Israel akan mengerahkan pasukannya untuk masuk menyerbu Lebanon. Tujuan invasi ini disebutkan untuk memukul mundur para petempur gerakan perlawanan Lebanon tersebut dari garis perbatasan.
Baca juga: Wasekjen Hizbullah Ancam Israel: Perang di Lebanon akan Hasilkan Eksodus Besar-besaran Pemukim Utara
Serangan IDF dalam perang besar-besaran itu, dilaporkan juga akan menyasar fasilitas-fasiltas strategis Hizbullah di Lebanon.
"Sumber tersebut menambahkan, menurut saluran MTV Amerika: Gedung Putih sangat prihatin dengan perkembangan di kawasan," kata laporan Khaberni, Sabtu (14/9/2024).
Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak
Hamas Sudah 'Selesai'
Kabar ini muncul setelah Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengklaim kalau Hamas tidak lagi memiliki kekuatan militer yang terorganisir di Jalur Gaza.