TRIBUNNEWS.COM - Israel merekrut pencari suaka dari Afrika sebagai tentara bayaran untuk operasi militernya dalam perang genosida di Jalur Gaza, dengan imbalan status penduduk tetap, kata surat kabar Israel Haaretz yang mengutip pernyataan pejabat keamanan Israel.
"Tentara Israel menawarkan insentif status penduduk tetap kepada pencari suaka yang setuju untuk berpartisipasi dalam operasi militer yang mengancam jiwa di Gaza,” papar Palestininan Information Center, Minggu (15/9/2024).
Pejabat militer Israel, yang berbicara tidak resmi kepada surat kabar tersebut, mengatakan proyek ini berjalan secara terorganisasi, di bawah bimbingan penasihat hukum tentara.
Akan tetapi tanpa mempertimbangkan aspek etika perekrutan pencari suaka, Middle East Eye melaporkan.
Sejauh ini, tidak ada satu pun pencari suaka yang berpartisipasi dalam perang tersebut, yang telah diberikan status hukum, menurut surat kabar tersebut.
Saat ini ada sekitar 30.000 pencari suaka Afrika yang tinggal di Israel.
Kebanyakan dari mereka adalah kaum muda.
Sekitar 3.500 warga Sudan menikmati status sementara yang diberikan oleh otoritas kehakiman, sambil menunggu keputusan atas permohonan tempat tinggal mereka.
Baca juga: Bantuan Masyarakat Indonesia Berhasil Disalurkan untuk Masyarakat Gaza Utara
Perang Israel-Hamas di Gaza
Dikutip dari Middle East Eye, berikut ini perkembangan utara yang berlangsung dalam perang Israel-Hamas di Gaza.
1. Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 41.206 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Minggu (15/9/2024).
2. Setidaknya 95.337 orang lainnya terluka di wilayah kantong itu sejak perang dimulai, tambah kementerian tersebut
3. Serangan Israel pada Minggu (15/9/202) menewaskan sedikitnya 26 orang di Gaza.
4. Kantor Media Pemerintah di Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban tewas jurnalis telah mencapai 173, sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza.
5. PBB telah mengumumkan selesainya tahap pertama kampanye vaksinasi polio di Gaza.
Namun, PBB memperingatkan bahwa risiko penyakit lain masih tinggi karena kondisi yang tidak bersih.