Hamas menyebut, hal ini menegaskan betapa parahnya krisis moral yang dialami oleh pasukan IDF.
Gerakan perlawanan Palestina itu mengatakan, pelemparan para pencari suaka asal Afrika ke dalam pertempuran di Gaza merupakan upaya Israel untuk mengkompensasi kerugian besar jumlah tentaranya.
"Pasukan Israel mengalami krisis akibat perlawanan gagah berani rakyat Palestina di Jalur Gaza," kata pernyataan Hamas.
Gerakan tersebut menyerukan komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia internasional untuk mengutuk kejahatan ini, yang mencerminkan perilaku rasis.
Hamas menyerukan kepada komunitas internasional untuk wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin pendudukan kriminal atas pelanggaran berat mereka terhadap hukum perang dan hukum internasional dan kemanusiaan.
Tentara IDF Terlalu Percaya Diri
Adapun Pakar militer dan ahli strategi asal Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi memberikan analisisnya terkait klaim tentara pendudukan Israel (IDF) yang menyatakan perlu satu tahun lagi untuk menghilangkan kemampuan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Menurut Al-Duwairi, klaim IDF itu tidaklah akurat.
Baca juga: Pakar Militer: Terowongan Hamas Medan Perang yang Berbeda dari Perang Tradisional Mana Pun di Bumi
Dia menegaskan perlunya membedakan antara entitas politik Hamas dan entitas militer gerakan tersebut yang diwakili oleh Brigade Al-Qassam.
"Ketika yang berbicara (klaim setahun lagi habisi Hamas) adalah tentara IDF, itu berarti yang mereka maksud adalah sayap militer Hamas (Brigade Al Qassam)," kata Al-Duwairi dilansir Khaberni, Kamis (12/9/2024).
Dia menambahkan, jika yang dimaksud adalah Brigade Al Qassam, maka brigade milisi gerakan perlawanan ini pun tidak dapat dihilangkan pada periode yang IDF bicarakan.
Baca juga: Pakar Militer: Taktik Licik Israel Setiap Mau Berunding Terbaca Hamas, Heli Apache Kena SAM 7
Terlalu PeDe, Al Qassam Bangun Ulang Kekuatan, 9 Ton Bom Diolah Ulang
Pakar militer tersebut juga menggambarkan klaim tentara IDF akan bisa memberangus Hamas dalam setahun ke depan sebagai hal yang over-confidence alias kepedean.
Al-Duwairi kemudian menyinggung soal banyaknya laporan baik dari media Israel maupun media internasional yang sebelumnya mengabarkan pengakuan sejumlah petinggi IDF kalau waktu yang diperlukan untuk 'membongkar' kekuatan Hamas bisa bertahun-tahun.
Selain itu, melenyapkan Al-Qassam tidak akan semudah itu karena mereka telah berhasil membangun kembali pasukannya," kata Al-Duwairi.