News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Media Ibrani: Hamas Siapkan Fase Baru Perang, Pasukan Israel Krisis Hingga Rekrut Pengungsi Afrika

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, menyempatkan diri membaca kitab suci Al Quran di dalam terowongan di tengah perang melawan pasukan Israel. Hamas disebut-sebut memulihkan kekuatan secara cepat dan menyiapkan fase baru perang melawan IDF di Jalur Gaza.

Media Ibrani: Kekuatan Hamas Malah Berlipat, Pasukan Israel Sampai Harus Rekrut Orang-Orang Afrika

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Penyiaran Publik Israel, KAN, Minggu (15/9/2024) melaporkan kalau gerakan Hamas sedang mempersiapkan tahap pertempuran berikutnya di Jalur Gaza.

Laporan itu menambahkan kalau tingkat rehabilitasi kekuatan militer organisasi tersebut di Jalur Gaza lebih tinggi daripada tingkat pembongkaran kemampuan militernya.

Baca juga: Intelijen AS: Pejuang Gaza Muncul Terus, Hamas Rekrut Ribuan Saat Perang, Israel Tak Mungkin Menang

Laporan ini membantah klaim Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, yang menyatakan kalau Hamas tidak lagi memiliki kekuatan militer yang terorganisir di Jalur Gaza.

Hal ini diungkapkan Yoav Gallant kepada jurnalis asing dalam konferensi pers pada hari Selasa (10/9/2024) waktu setempat.

Di kesempatan tersebut, Gallant mengatakan bahwa fokus Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat ini akan dipindahkan dari Gaza ke wilayah perbatasan utara negara mereka.

Kesimpulan tersebut dibagikan Gallant setelah militer Israel menjalankan operasi militer selama 11 bulan di Gaza sejak aksi pejuang Hamas yang menyerang wilayah mereka pada 7 Oktober 2024 lalu.

“Hamas sebagai formasi militer tidak ada lagi. Hamas terlibat dalam perang gerilya dan kami masih bertempur melawan teroris Hamas dan mengejar kepemimpinan Hamas,” kata Gallant kepada pers asing.

Gallant mengatakan bahwa kondisi Hamas yang terus melemah ini juga dapat mendorong terjadinya fase pertama dari proposal gencatan senjata yang sedang dibahas.

Adapun gencatan senjata tersebut berisikan kesepakatan jeda selama enam minggu dari pertempuran yang disertai pembebasan sejumlah sandera.

Namun demikian, Gallant menilai sentimen habisnya kekuatan Hamas ini tak bakal memengaruhi komitmen mereka untuk mengakhiri pertempuran dengan organisasi tersebut.

“Israel harus mencapai kesepakatan yang akan membawa jeda selama enam minggu dan mengembalikan sandera, Setelah periode itu, kami akan mempertahankan hak (militer) untuk beroperasi dan mencapai tujuan akhir kami termasuk penghancuran Hamas.”

Tentara IDF Israel dalam Perang kedua melawan Lebanon. Israel mengancam akan melancarkan perang ketiga seiring intensifnya serangan roket Hizbullah ke pemukiman Yahudi di utara Israel. (tangkap layar ap)

IDF Kriris Parah Sampai Rekrut Pengungsi dari Afrika

Adapun Gerakan Perlawanan Hamas mengkonfirmasi, pada Minggu (15/9/2024, kalau pasukan Israel (IDF) merekrut pencari suaka asal Afrika ke dalam tentara pendudukan untuk berperang di Jalur Gaza.

IDF mengiming-imingi pengungsi dari Afrika tersebut dengan imbalan memfasilitasi mereka memperoleh hak tinggal.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini