News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trump selamat dari upaya pembunuhan di lapangan golf, siapa tersangka pelaku penembakan?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Trump selamat dari upaya pembunuhan di lapangan golf, siapa tersangka pelaku penembakan?

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, selamat dari upaya pembunuhan di lapangan golfnya di Florida dan seseorang yang "berpotensi menjadi tersangka" telah ditahan, sebut aparat keamanan AS.

Berikut sejumlah hal yang kami ketahui sejauh ini.

Bagaimana upaya pembunuhan terungkap?

Insiden itu terjadi di Trump International Golf Club di West Palm Beach, Florida.

Sosok penembak terlihat oleh agen-agen Dinas Rahasia, yang bertugas sebagai pasukan pengamanan presiden. Mereka bergerak lebih dulu di depan Trump di lapangan golf untuk melakukan pemeriksaan keamanan di lubang yang dituju mantan presiden itu.

Menurut pejabat keamanan, para agen biasanya berada satu lubang di depan Trump.

Sheriff Ric Bradshaw dari Palm Beach County mengatakan penembak itu bersembunyi di semak-semak di tepi lapangan golf dekat lubang lima, enam, dan tujuh.

Para agen melihat laras senapan menyembul dari semak-semak sekitar pukul 13:30 waktu setempat dan melepaskan tembakan ke arah Trump, kata sejumlah pejabat.

Dia mengatakan dalam konferensi pers bahwa pria bersenjata itu "berada di area semak-semak tempat dia bisa melihat kedua lubang".

Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan Trump berada 275 hingga 455 meter dari posisi senapan.

Barisan semak-semak tebal di sepanjang Congress Avenue - jalan di sebelah kanan pada gambar di bawah - akan memberikan perlindungan bagi tersangka, jika dia bersembunyi di sana.

“Dinas Rahasia melakukan persis apa yang seharusnya dilakukan,” tambah Bradshaw.

Bagaimana tersangka ditangkap?

Para petugas pengamanan melepaskan empat hingga lima tembakan saat melihat pria bersenjata itu. Belum diketahui apakah pria bersenjata itu membalas tembakan.

Seorang saksi melaporkan melihat tersangka berlari dari semak-semak dan melompat ke mobil Nissan hitam setelah agen menembakinya beberapa kali.

Seorang saksi yang melihat pria bersenjata itu keluar dari semak-semak memotret mobil dan plat nomornya, menurut sheriff.

Pria itu kemudian dihentikan dan ditangkap di jalan raya I-95.

"Kami menghubungi kantor Sheriff Martin County, memberi tahu mereka. Kemudian mereka melihat kendaraan itu, menghentikannya, serta menahan orang itu," kata Sheriff Ric Bradshaw dari Palm Beach County.

"Setelah itu, kami membawa saksi yang menyaksikan kejadian tersebut, membawanya ke sana, dan dia mengidentifikasi orang tersebut sebagai sosok yang dia lihat berlari keluar dari semak-semak, yang melompat ke dalam mobil," kata sheriff dalam jumpa pers.

Sebuah senapan jenis AK-47, kamera GoPro, dan dua ransel kemudian ditemukan di dekat tempat pria bersenjata itu bersembunyi, kata para pejabat.

Seorang individu yang disebut “berpotensi sebagai tersangka" saat ini ditahan.

Beberapa pejabat telah memberi tahu mitra BBC di AS, CBS News, bahwa nama tersangka adalah Ryan Wesley Routh.

Siapa Ryan Wesley Routh?

Rincian tentang riwayat tersangka perlahan-lahan mulai terungkap.

Berbicara kepada media AS, putra Ryan Wesley Routh, Oran, menyebutnya sebagai "ayah yang penyayang dan peduli".

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di Florida, dan saya harap semuanya telah dibesar-besarkan. Karena dari sedikit yang saya dengar, sepertinya orang yang saya kenal tidak akan melakukan hal-hal gila, apalagi kekerasan," kata Oran dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

BBC Verify telah menemukan profil media sosial yang cocok dengan nama tersebut. Profil tersebut mengindikasikan bahwa Routh menyerukan agar para petempur asing pergi ke Ukraina untuk berperang melawan pasukan Rusia.

Ada juga pesan-pesan pro-Palestina, pro-Taiwan, dan anti-Tiongkok di profilnya, termasuk tuduhan tentang "perang biologis" Tiongkok serta tuduhan bahwa virus Covid-19 sebagai "serangan".

Routh, yang tidak memiliki pengalaman militer, mengatakan kepada New York Times pada 2023 bahwa ia telah pergi ke Ukraina sesaat setelah invasi Rusia pada 2022 untuk mencari anggota militer di antara tentara Afghanistan yang telah melarikan diri dari Taliban.

Dia tampaknya terlibat dalam upaya perekrutan pada musim panas ini. Dia menulis di Facebook pada bulan Juli: "Para prajurit, mohon jangan hubungi saya. Kami masih berusaha agar Ukraina menerima tentara Afghanistan dan berharap mendapat jawaban dalam beberapa bulan mendatang... mohon bersabar."

Laporan awal menunjukkan bahwa Routh memiliki catatan kriminal.

Menurut sumber CBS, Ryan Routh didakwa dan dihukum atas sejumlah tindak pidana di Guilford County di North Carolina antara 2002 dan 2010.

Tindak pidana tersebut termasuk membawa senjata tersembunyi, menolak penangkapan oleh petugas polisi, mengemudi dengan SIM yang dicabut, memiliki barang curian, dan melakukan tabrak lari menggunakan kendaraan bermotor.

Apa yang terjadi pada Trump?

Trump tidak terluka selama insiden tersebut. Awalnya, tim kampanyenya mengatakan ada "suara tembakan di dekatnya [Trump]".

Tak lama setelah insiden tersebut dikonfirmasi oleh tim kampanyenya, Trump mengeluarkan pernyataan kepada daftar penggalangan dana, yang berbunyi: "Ada suara tembakan di dekat saya, tetapi sebelum rumor mulai menyebar tak terkendali, saya ingin Anda mendengar ini terlebih dahulu: SAYA AMAN DAN SEHAT".

Email dari tim kampanye mengutip Trump yang mengatakan "tekad saya semakin kuat setelah ada upaya [pembunuhan] lain terhadap hidup saya".

"Tidak ada yang akan memperlambat saya," tulisnya. "Saya tidak akan pernah menyerah!"

Insiden ini terjadi hampir tepat dua bulan setelah seorang pria bersenjata mencoba membunuh Trump di sebuah kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania. Saat itu peluru mengenai telinganya.

Pelaku, Thomas Matthew Crooks, menembaki Trump dengan senapan jenis AR-15 dari atap gedung di dekatnya.

Penembakan pada 13 Juli tersebut menewaskan satu orang penonton. Adapun Crooks, 20 tahun, tewas di tempat kejadian oleh penembak jitu Dinas Rahasia.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Dalam konferensi pers yang sama, Jeffrey Veltri dari FBI Miami mengatakan bahwa biro tersebut memimpin investigasi bersama dengan lembaga penegak hukum lainnya.

"Kami telah mengerahkan sejumlah sumber daya, termasuk tim investigasi, anggota tim tanggap krisis, teknisi bom, dan anggota tim tanggap bukti," kata Veltri, seraya menambahkan bahwa "seluruh sumber daya FBI" bersama dengan Dinas Rahasia AS, kantor Sheriff Palm Beach, dan kantor Sheriff Martin County dikerahkan.

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang merupakan kandidat presiden dari Partai Demokrat, telah diberi pengarahan tentang insiden tersebut dan merasa lega mengetahui bahwa Trump aman.

"Kekerasan tidak memiliki tempat di Amerika," kata Harris dalam sebuah unggahan di media sosial.

Para pemimpin dari gugus tugas bipartisan di Kongres AS—yang dibentuk untuk menyelidiki upaya pembunuhan pada 13 Juli di Pennsylvania—mengatakan mereka bersyukur Trump tidak terluka, "tetapi tetap sangat prihatin tentang kekerasan politik dan mengutuknya dalam segala bentuknya".

Mike Kelly, anggota Kongres dari Partai Republik, serta Jason Crow dari Partai Demokrat, mengatakan gugus tugas telah meminta rapat bersama Dinas Rahasia untuk memahami "apa yang terjadi dan bagaimana keamanan menanggapinya".

Rafael Barros dari Dinas Rahasia mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa tindakan telah diambil sejak upaya pembunuhan sebelumnya dan "tingkat ancamannya tinggi".

Dinas Rahasia menghadapi sorotan ketat lantaran penembak dapat melepaskan tembakan ke mantan presiden tersebut.

Direktur dinas tersebut, Kimberly Cheatle, mengundurkan diri dalam waktu dua minggu setelah insiden tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini