TRIBUNNEWS.COM - Kurang dari dua hari setelah rudal balistik memasuki wilayah pendudukan Israel pada Minggu (15/9/2024) pagi, kelompok Houthi Yaman merilis video peluncuran rudal tersebut.
Mengutip Ynet, Houthi menyebut rudal yang diluncurkan itu bernama Palestina 2.
Dalam video, terlihat bagian moncong rudal dicat berwarna hitam putih seperti kafiyeh, dengan dekorasi warna merah, hijau, hitam, seperti bendera Palestina.
Di badan rudal tertulis "Hypersonic".
Tetapi Angkatan Udara Israel menolak klaim bahwa rudal yang diluncurkan adalah rudal hypersonic.
"Sejauh yang kami tahu, mereka tidak memiliki rudal hypersonic," ujar mereka.
Kelompok Houthi mengklaim rudal tersebut terbang sekitar 1.267 mil ( 2.040 km) dalam waktu kurang dari 12 menit dan pertahanan anti-rudal Israel gagal mencegat senjata tersebut.
Militer Israel awalnya mengakui bahwa rudal tersebut mampu menembus pertahanan udara mereka dan jatuh ke area terbuka.
Tetapi kini, Israel mengubah pernyataan mereka, lapor ABC News.
Menurut pejabat Israel, interceptor berhasil mengenai rudal tersebut, membuatnya pecah tetapi tidak hancur seutuhnya.
Meskipun tidak ada korban luka atau kerusakan besar yang dilaporkan, dampak rudal tersebut menandai eskalasi signifikan dalam konflik tersebut, menurut Newsweek.
Baca juga: Media Israel Terheran-heran, Kok Bisa Rudal Houthi Menghindari Radar Canggih IDF dan Amerika?
Rekaman yang disiarkan oleh media Israel memperlihatkan warga sipil berlarian ke tempat perlindungan di bandara dekat rudal jatuh.
Kebakaran juga terjadi di wilayah pedesaan di Israel tengah.
Gambar puing-puing, kemungkinan dari rudal pencegat, ditayangkan di berita Israel.