Pecahan-pecahan terlihat di eskalator di stasiun kereta Modiin.
Militer mengatakan suara ledakan di daerah itu juga berasal dari rudal pencegat.
Rudal ini adalah serangan terbaru dari serangkaian serangan oleh Houthi, yang telah meluncurkan pesawat tak berawak dan rudal ke Israel selama perang di Gaza.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengklaim rudal tersebut menargetkan "lokasi militer" di dekat Tel Aviv.
Sebelumnya pada bulan Juli, drone buatan Iran yang diluncurkan oleh Houthi, menyerang Tel Aviv.
Serangan itu menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
Israel menanggapi serangan itu dengan serangkaian serangan udara di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Houthi telah meningkatkan serangan sejak perang di Gaza dimulai, dengan sejumlah serangan terhadap pengiriman komersial di Laut Merah, sebagai solidaritas terhadap Palestina.
Siapa Houthi dan Mengapa Kelompok asal Yaman Itu Menyerang Israel?
Mengutip Reuters dan wilsoncenter.org, Houthi adalah kelompok pemberontak beraliran Syiah yang memerangi pemerintah Yaman, yang mayoritas Sunni, sejak tahun 2004.
Para pemberontak Houthi bentrok dengan pemerintah Yaman selama lebih dari satu dekade.
Houthi kemudian mengambil alih Ibu Kota Yaman, Sanaa, pada September 2014 dan menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman pada 2016.
Baca juga: Olok-olok Israel, AS, dan Sekutu, Abu Obaida: Mereka Bahkan Gagal Mencegat Satu Pun Rudal Houthi
Para pejabat Yaman dan negara-negara Sunni menuduh Iran dan kaki tangannya, Hizbullah, memberikan senjata, pelatihan, dan dukungan keuangan kepada Houthi.
Sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” yang didukung oleh Iran, Houthi telah mendukung Palestina sejak perang meletus antara Israel dan Hamas.
Kelompok Houthi menyatakan akan terus melancarkan serangan sampai agresi Israel berhenti.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)