Mobilisasi dihentikan lantaran saat itu 300.000 personel telah dipenuhi.
Namun penambahan militer dimulai kembali pada bulan Desember 2023.
Saat itu, Putin memerintahkan menambah 170.000 tentara, sehingga total menjadi 1,32 juta.
Meskipun populasi Rusia tiga kali lebih besar dari Ukraina dan telah berhasil merekrut sukarelawan dengan kontrak menguntungkan untuk bertempur di Ukraina.
Rusia, seperti pasukan Kyiv telah mengalami kerugian besar di medan perang, dan tidak ada tanda-tanda perang akan segera berakhir.
Kedua belah pihak mengatakan jumlah pasti kerugian mereka merupakan rahasia militer.
Kekurangan personel militer telah banyak disebut sebagai alasan utama di balik keberhasilan serangan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia yang diluncurkan pada 6 Agustus.
Kremlin berupaya menghindari pengerahan kembali pasukan dari Ukraina timur dan mengandalkan bala bantuan dari daerah lain untuk membendung serangan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Senin melaporkan telah merebut kembali kendali atas dua desa lagi di wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Vladimir Putin dan Konflik Rusia vs Ukraina