Perusahaan Penyiaran Israel mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF Herzi Halevi setuju dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai operasi militer yang akan mengembalikan penduduk utara ke rumah mereka.
Tentara Pendudukan Israel Membahas pertempuran di Lebanon
Tentara pendudukan Israel (IDF) mengatakan bahwa Komandan Komando Utara dan Komandan Angkatan Udara membahas rencana operasional dan upaya untuk mempertahankan kota-kota di utara.
IDF menambahkan: Panglima Komando Utara dan Panglima Angkatan Udara membahas proses peningkatan kesiapan tempur di Lebanon.
Israel Ada di Saat yang Paling Dekat untuk Berperang dengan Hizbullah
Surat kabar Jerusalem Post mengutip sumber yang mengatakan bahwa Israel berada pada saat yang paling dekat dengan perang habis-habisan dengan Hizbullah sejak 7 Oktober.
Baca juga: Israel Mau Perang Besar, Lebanon Bersiap Keadaan Darurat: Ratusan Rumah Sakit Siaga Tinggi
Siapkan 97 Ruang Gawat Darurat di Pemukiman Utara
Surat kabar Israel Today mengutip Kementerian Pertahanan Israel, melaporkan kalau perlengkapan ulang 97 ruang gawat darurat di pemukiman di perbatasan utara dengan Lebanon telah selesai.
Baca juga: Terus-terusan Dibombardir Hizbullah, Wali Kota Safed Israel: Kota Ini Sedang Runtuh
Hizbullah Menargetkan Pemukiman Yahudi Israel yang Tidak Dievakuasi
Sedangkan untuk saluran Kan, disebutkan bahwa 56 persen rudal yang ditembakkan Hizbullah sejak awal bulan ini menyasar permukiman yang belum dievakuasi.
Tentara IDF Tengah Mendorong Eskalasi Menyeluruh ke Lebanon
Channel 12 Israel melaporkan, dengan mengutip sumber, kalau tentara Israel berupaya melakukan eskalasi menyeluruh di front Lebanon, dan tidak puas dengan operasi terbatas yang selama ini terjadi.
Peringatan AS ke Israel
Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS), memperingatkan Israel agar tak 'ngeyel' melawan Hizbullah.
Dikatakannya, perang antara Israel dan Hizbullah dapat mengakibatkan hasil yang parah dan tidak dapat diprediksi.
Pejabat itu menyatakan, perang semacam itu dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang signifikan di pihak Israel.
Tak hanya itu, banyak warga Israel yang berpotensi kehilangan rumah karena kemampuan rudal Hizbullah, yang dapat menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur Israel.
Berbicara di Konferensi Dialog Timur Tengah-Amerika (MEAD) pada hari Senin (9/9/2024), pejabat tersebut dilaporkan mengatakan, perang dengan Hizbullah bukanlah hal yang sepele.
"Ini (melawan Hizbullah) bukan permainan. Saya tidak meragukan kemampuan IDF, tetapi kita harus memikirkan fakta bahwa akan ada konsekuensi serius bagi kedua belah pihak," ujar pejabat itu yang diterbitkan Walla.
Ia menekankan, Israel mungkin akan sangat menderita jika berkonflik dengan Hizbullah.