News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ribuan Pager Hizbullah Meledak Bersamaan, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar pukul 15.30 waktu setempat, Selasa (17/9/2024) di Lebanon, ribuan pager atau penyeranta yang digunakan oleh kelompok militan Hizbullah meledak secara bersamaan di seluruh negeri.

Menurut AP News, ledakan serupa juga terjadi Suriah.

Ledakan pager melukai sedikitnya 2.800 orang dan menewaskan sedikitnya 9 orang, menurut pejabat kesehatan. 

Diplomat Iran di Lebanon turut menjadi korban terluka dalam insiden ini.

Serangan besar-besaran itu langsung menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perangkat komunikasi "jadul" itu bisa meledak pada saat yang sama.

Israel dipandang luas sebagai dalang serangan tersebut.

Israel menggunakan metode spionase siber yang canggih untuk memata-matai dan melacak anggota kelompok militan yang ditentangnya, termasuk Hamas dan Hizbullah. 

Ilustrasi Pager (Tangkap layar X)

Israel juga telah membangun sistem pengawasan jarak jauh menggunakan pengenalan wajah untuk memantau warga Palestina di Tepi Barat.

Namun, skala serangan semacam itu, yang menargetkan ribuan anggota Hizbullah sekaligus dengan menggunakan perangkat mereka sendiri, belum pernah terjadi sebelumnya.

Berikut 4 hal yang perlu diketahui mengenai insiden ini, dikutip dari The Washington Post.

1. Bagaimana pager meledak?

Operator Israel kemungkinan besar menyadap pager tersebut di suatu titik dalam rantai distribusi, memasang bahan peledak di dalamnya, sebelum dikirim ke Hizbullah, kata Emily Harding, wakil direktur Program Keamanan Internasional di Pusat Studi Strategis dan Internasional, sebuah lembaga pemikir di Washington.

Baca juga: Intelijen Israel Diduga Tanam Chip Peledak pada Ribuan Pager Hizbulllah yang Meledak Serempak

"Skala serangan itu menunjukkan serangan rantai pasokan yang kompleks, bukan skenario di mana perangkat dicegat dan dimodifikasi saat transit," tambah N.R. Jenzen-Jones, direktur Armament Research Services, sebuah firma penelitian senjata, dalam sebuah unggahan di X. 

Kebanyakan orang memang sudah menggunakan ponsel untuk berkomunikasi.

Tetapi pager masih tersedia secara luas. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini