TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Lebanon memutuskan untuk menutup semua sekolah dan lembaga pendidikan di seluruh negeri pada hari Rabu (18/9/2024).
Menurut menteri pendidikan Lebanon, Abbas Halabi, penutupan sekolah ini dikarenakan tindakan kriminal Israel yang meledakkan pager Hizbullah secara serentak pada hari Selasa (17/9/2024).
“Kami mengumumkan penutupan sekolah negeri dan swasta, Universitas Lebanon, dan semua lembaga pendidikan tinggi swasta besok, Rabu, sebagai kutukan atas tindakan kriminal yang dilakukan oleh musuh Israel terhadap warga negara,” kata Abbas Halabi, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Halabi juga meminta komunitas internasional untuk menghentikan aksi Israel yang terus-terusan melancarkan serangan ke Lebanon.
"Kami menyerukan hati nurani global untuk menghentikan mesin pembunuh Israel, yang tidak menunjukkan belas kasihan atau perbedaan, dan telah melakukan kejahatan kolektif yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap rakyat Lebanon," tambahnya.
Ledakan Pager Hizbullah
Ratusan pager milik kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, meledak secara serentak di seluruh Lebanon.
Ledakan terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.
Ledakan berlangsung sekitar satu jam.
Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut merupakan bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut, yang tampaknya telah dibobol di tempat eksportir.
Ledakan ini menyebabkan 9 orang tewas dan 2.750 orang lainnya terluka.
Dari jumlah korban terluka, 200 orang dalam kondisi kritis.
Baca juga: Indikasi Mossad Sabotase Pager Hizbullah Menguat, Analis AS: Baterai Biasa Tak Meledak Seperti Itu
Ledakan tersebut dikonfirmasi oleh Hizbullah.
Hizbullah mengatakan bahwa ledakan ini menyebabkan dua anggota tewas dan banyak lainnya terluka.
“Sekitar pukul 3:30 PM (1:30 PM GMT) pada hari Selasa, 17 September 2024, beberapa perangkat pager yang digunakan oleh berbagai anggota unit dan institusi Hizbullah meledak,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.