Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kereta cepat Jepang, Tohoku Shinkansen yang tengah melaju dengan kecepatan sekitar 315 kilometer per jam berhenti mendadak setelah terditeksi sambungan rangkaian kereta Hayabusa dan Komachi terlepas yang membuat kereta cepat segera berhenti secara otomatis.
Peristiwa itu terjadi berjarak sekitar 6 kilometer dari Stasiun Furukawa ke arah Tokyo di prefektur Miyagi.
Ada sekitar 200 orang penumpang berada di atas Hayabusa dan 120 orang di Komachi dan dilaporkan tidak ada yang terluka.
Meski demikian ini merupakan kecelakaan yang sangat serius karena dapat menyebabkan kendaraan bertabrakan satu sama lain.
"JR East Japan sedang menyelidiki penyebab bagian yang terputus," uangkap sumber Tribunnews.com di JR East Japan.
Baik Hayabusa maupun Komachi tidak tergelincir dan setelah memeriksa kereta kereta berjalan lambat ke stasiun Sendai dan menurunkan semua penumpang.
Baca juga: Motor Hyper Sport Suzuki Hayabusa Edisi Khusus Mulai Mendebut
Komachi adalah kereta 7 gerbong berangkat dari Stasiun Akita setelah pukul 6 pagi, dan sedangkan Hayabusa kereta 10 gerbong berangkat dari stasiun berbeda.
Saat berada di Stasiun Morioka pukul 7:30 pagi, Komachi dan Hayabusa tersambung untuk menuju stasiun Tokyo.
Nah, saat kereta cepat melaju dengan kecepatan sekitar 315 kilometer per jam bagian penghubung keduanya terlepas.
Ini membuat Hayabusa dan Komachi secara otomatis mengaktifkan rem darurat dan berhenti.
Menurut JR Japan East, setelah bagian penghubung terputus dan rem diaktifkan secara otomatis, Hayabusa di depan dan Komachi di belakang berhenti sekitar 4,8 kilometer dan sekitar 4,6 kilometer (Komachi) sebelum berhenti.
Jarak antara Hayabusa dan Komachi sekitar 300 meter.
Menurut JR East Japan, bagian penghubung awalnya diprogram untuk bergabung dan pengemudi mengatakan bahwa dia tidak merasakan kebisingan atau getaran abnormal tepat sebelum bagian penghubung terlepas langsung terasa ada rem otomatis bekerja.