News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ribuan IDF Ditarik dari Gaza lalu Disiagakan di Perbatasan Lebanon, Antisipasi Perang Besar-besaran

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Pasukan zionis Israel (IDF) ditarik dari Gaza dan Tepi Barat lantas ditempatkan ke perbatasan Lebanon.

TRIBUNNEWS.COM - Menyusul serangan teroris siber Israel di Lebanon, Tel Aviv mengerahkan pasukan di perbatasan dengan Lebanon untuk mengantisipasi perang skala penuh.

Dilaporkan ribuan pasukan zionis Israel (IDF) ditarik dari jalur Gaza dan Tepi Barat, lantas ditempatkan di perbatasan Lebanon, Kamis (19/9/2024).

Hal itu dilakukan IDF untuk mengantisipasi perang besar-besaran dengan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengutip Al-Jazeera.

Perkiraan perang besar ini terjadi setelah serangan teroris dunia maya Israel, yang dilakukan dalam dua gelombang pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan sedikitnya 32 warga Lebanon termasuk anak-anak, dan melukai ribuan lainnya.

Radio tentara Israel mengatakan bahwa telah diputuskan untuk memindahkan pasukan tempur dari Tepi Barat ke perbatasan dengan Lebanon untuk mengantisipasi pecahnya perang skala penuh,” kata Al-Jazeera.

ABC News juga melaporkan bahwa Israel telah memindahkan kekuatan tempur yang kuat ke perbatasan utara dalam beberapa hari terakhir.

“Israel telah memperkuat pasukan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, termasuk kedatangan divisi tentara yang kuat minggu ini, termasuk yang bertempur di Jalur Gaza," ujar laporan tersebut.

Jaringan berita Amerika berbicara tentang pengerahan divisi ke-98 di perbatasan dengan Lebanon, yang menurutnya mencakup ribuan tentara, termasuk unit infanteri penerjun payung dan artileri serta pasukan komando elit.

Pengerahan divisi ke-98 juga dikonfirmasi oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.

"Sebagai persiapan untuk kemungkinan perluasan perang melawan Hizbullah di Lebanon selatan,” bunyi laporan lainnya.

The Wall Street Journal juga mengutip sumber informasi yang mengatakan bahwa serangan teroris siber Israel di Lebanon terjadi bersamaan dengan pemindahan divisi dari Jalur Gaza ke perbatasan dengan Lebanon.

Baca juga: Israel Ajukan Tawaran Baru ke AS: Bebaskan Sandera dan Usir Yahya Sinwar dari Gaza

Sementara itu Radio Israel melaporkan pada tanggal 16 September bahwa komandan brigade utara, Uri Gordin, mengumumkan pasukannya siap untuk membangun zona keamanan di sisi perbatasan Lebanon.

Yakni di tengah meningkatnya ketegangan dalam pemerintahan Israel mengenai perluasan operasi militer di Lebanon.

Hal ini terjadi pada hari yang sama ketika Dewan Keamanan Israel bertemu dan memutuskan untuk memberi wewenang kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Galant untuk memasukkan kembali penduduk utara ke rumah mereka sebagai tujuan perang.

Surat kabar Israel Maariv melaporkan bahwa latihan darurat dilakukan sehari sebelumnya di Haifa, yang mensimulasikan berbagai skenario masa perang, termasuk potensi konflik dengan Lebanon.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini