Tanpa adanya tersangka lain yang mungkin dalam peristiwa ini, tidak ada keraguan bahwa itu adalah ulah badan intelijen asing Israel, Mossad.
Kesempatan untuk menggunakan pager sebagai senjata ofensif muncul pada bulan Februari ketika pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, secara terbuka memperingatkan para anggotanya untuk berhenti menggunakan telepon seluler.
Sebab, telepon seluler disebut mudah disadap dan dilacak, serta telah dikaitkan dengan banyak pembunuhan yang dilakukan dengan serangan rudal.
Menurut sumber keamanan senior Lebanon yang dikutip oleh The Times of Israel, Hizbullah kemudian memesan 5.000 pager, yang diimpor ke Lebanon awal tahun ini.
Spekulasi awal adalah bahwa Israel entah bagaimana telah menginfeksi pager dengan kode yang dirancang untuk menyebabkan baterai lithium di dalamnya menjadi terlalu panas dan meledak.
Namun, kemudian diketahui bahwa pager tersebut hanya menggunakan baterai AAA biasa.
Di samping itu, ledakan yang terjadi hampir seketika dan bersamaan, yang tampaknya dipicu oleh pesan masuk, menunjukkan bahwa semua pager tersebut telah dipasangi sejumlah kecil bahan peledak dan detonator elektronik mini.
Baca juga: Rentetan Ledakan Pager di Lebanon, Pakar IT: Ada Bahan Peledak yang Disusupi Saat Proses Distribusi
Kemudian, Gold Apollo, perusahaan Taiwan yang nama mereknya ditemukan pada pager yang digunakan dalam serangan itu, membantah keterlibatan.
Gold Apollo mengatakan model AR-924 yang diidentifikasi secara luas setelah ledakan itu, dibuat di bawah lisensi oleh perusahaan yang berpusat di Budapest, BAC Consulting KFT.
"Model ini diproduksi dan dijual oleh BAC."
"Perusahaan kami hanya menyediakan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini," kata Gold Apollo, Rabu.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, lebih banyak perangkat komunikasi meledak dalam serangan terkoordinasi di seluruh Lebanon, menewaskan sebanyak 20 orang dan melukai lebih dari 450 orang, sehari setelah ledakan pager secara bersamaan menewaskan 12 orang dan melukai ribuan orang.
Beberapa ledakan terjadi saat pemakaman korban serangan pager sedang berlangsung.
Departemen Pertahanan Israel mengumumkan dimulainya “fase baru” perang, dengan mengatakan pasukan dan sumber daya akan dialihkan dari Gaza ke perbatasan utara dengan Lebanon.