TRIBUNNEWS.COM - Dinas Keamanan Umum Israel, Shin Bet, mengumumkan dakwaan keamanan serius yang diajukan terhadap seorang pengusaha Israel yang tinggal di Turki atas dugaan spionase.
Pejabat itu diduga direkrut oleh pejabat intelijen Iran untuk membunuh pejabat Israel.
"Warga Israel diselundupkan dua kali ke wilayah Iran, menerima uang sebagai imbalan untuk menjalankan misi, dan bahkan bekerja untuk mendorong pembunuhan tokoh-tokoh Israel," bunyi dakwaan itu.
Polisi Israel melaporkan tersangka ditangkap pada Agustus 2024 karena dicurigai melakukan pelanggaran keamanan di bawah naungan rezim Iran.
"Pengusaha tersebut berada di Turki, di mana ia menjalin hubungan komersial dan sosial dengan orang-orang asal Turki dan Iran," kata laporan tersebut.
Dia diselundupkan dengan mobil melalui perbatasan darat dekat kota Van, yang terletak di Turki timur, ke Iran.
Pengusaha tersebut diduga bertemu dengan anggota dinas keamanan Iran.
"Penyelidikan menunjukkan pada bulan April 2024, dia setuju untuk bertemu dengan seorang pengusaha Iran bernama 'Adi' dengan tujuan untuk bekerja sama dalam kegiatan komersial," kata Shin Bet.
"Namun, pertemuan itu berubah menjadi upaya untuk merekrutnya oleh dinas keamanan Iran untuk melaksanakan tugas di Israel," lanjutnya.
Penyelidikan itu mengatakan pejabat tersebut diselundupkan untuk menjalankan misi pembunuhan.
"Ia diselundupkan dua kali ke Iran, di mana dia bertemu dengan pejabat Iran dan mereka menyarankan agar dia melakukan tugas keamanan di Israel, termasuk mengumpulkan informasi dan melakukan operasi pembunuhan yang menargetkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dan kepala Shin Bet Ronen Bar, dan mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett," menurut laporan Shin Bet.
Baca juga: Banyak Negara-negara Timur Tengah Bersatu Dukung Lebanon dalam Menghadapi Serangan Teror Israel
"Terdakwa meminta pembayaran di muka sebesar satu juta dolar sebelum melakukan apa pun," lanjutnya.
Seorang pejabat senior Shin Bet mengatakan kasus ini sebagai salah satu kasus paling serius yang menunjukkan upaya besar intelijen Iran untuk menargetkan Israel.
"Ini adalah upaya besar intelijen Iran untuk merekrut warga Israel untuk melakukan kegiatan teroris di Israel dan mengumpulkan informasi intelijen," katanya, seperti diberitakan Al Watan Voice.