TRIBUNNEWS.COM – Seorang siswi kelas 7 SMP di Kota Beersheba, Israel, membuat keributan setelah meneriakkan slogan pro-Palestina.
Peristiwa itu terjadi di SMP Ziberman pada Kamis pagi (19/9/2024), dan dilaporkan memicu “kerusuhan”.
“Bebaskan Palestina, tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) adalah pembantai,” demikian teriakan siswi itu menurut pihak sekolah, dikutip dari Walla.
“Kalian bisa memahami dengan sangat baik bahwa dia tidak sedih atau khawatir dengan perang dan situasi yang dihadapi kita,” kata pihak sekolah.
Menurut pihak sekolah, belum diketahui penyebab siswi itu membuat teriakan pro-Palestina.
“Jadi pada hari ini dia mungkin hanya berkata apa yang dia pikirkan, dia hanya berkata ‘bebaskan Palestina’ dan tentara kita sedang membantai dan orang-orang di Gaza bernasib malang. Lalu, kita berada dalam kakacauan parah, semua anak keluar, berteriak, marah.”
Salah satu orang tua siswa mengetahui peristiwa ini dan mengecamnya. Suaminya menjadi tentara Israel dan bertempur di Gaza.
“Suami saya di Gaza sejak awal perang, anak-anak kami melihatnya sekali dalam sebulan. Kita semua mengkhawatirkan keselamatan para tentara yang melindungi kita dengan tubuh mereka, dan kemudian seorang bocah perempuan datang dan melontarkan pernyataan memalukan,” kata dia.
Dia berharap siswi itu segera ditangani. “Pernyataan seperti ini tidak punya tempat dalam sistem pendidikan atau dalam hal umum.”
Pihak sekolah sudah memberi tahu peristiwa tersebut kepada orang tua siswi yang bersangkutan.
“Peristiwa tidak biasa terjadi di kelas 7, yang meliputi pernyataan verbal tak biasa dan ekstrem yang dilarang di sekolah,” kata pihak sekolah kepada orang tua siswi.
Baca juga: Presiden Iran: Hukuman Setimpal Menanti Israel atas Ledakan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon
“Penting bagi saya untuk menegaskan bahwa tidak ada kekerasan fisik kapan pun, dan peristiwa ini sedang ditangani bersama oleh pihak berwenang dan pengawas Kementerian Pendidikan.”
Gaza terkini
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sudah mencapai 41.272. Dari jumlah itu, sebanyak 16.679 di antaranya adalah anak-anak dan 11.378 di antaranya adalah wanita.
Adapun jumlah korban luka dilaporkan mencapai 95.551 orang.