IRGC juga memberikan penghormatan kepada para korban ledakan baru-baru ini di Lebanon.
Menurut Salami, Israel belum mencapai satu pun tujuannya di Gaza meski perang sudah berlangsung hampir setahun dan dibantu habis-habisan oleh pemerintah Barat.
“Musuh yang dipermalukan itu berada di bawah serangan yang dilancarkan tiap hari oleh Poros Perlawanan di tengah, utara, timur, dan selatan dan terkepung tidak akan pergi ke mana-mana dengan serangan teroris besar-besaran baru pada hari Selasa dan Rabu dengan pager dan sistem elektronik terhadap perempuan, laki-laki, dan anak-anak Lebanon,” ucap Salami.
Nasrallah: Serangan Israel sudah kelewatan
Nasrallah mengatakan serangan pager dan walki-talkie yang dilancarkan Israel di Lebanon dan Suriah pekan ini sudah “melewati semua batas”. Kata dia, Hizbullah akan membalas serangan Israel.
Kata dia, serangan Israel itu adalah “pukulan besar dalam hal keamanan dan kemanusiaan”. Meski demikian, serangan itu gagal membuat Hizbullah bertekuk lutut.
Pemimpin Hizbullah itu berujar alat-alat elektronik meledak di rumah sakit, pasar, rumah, dan beberapa area tempat warga sipil berada.
Nasrallah menyebut Israel sengaja menargetkan 4.000 pager dan 1.000 walkie-talkie. Tujuannya ialah membunuh sebanyak mungkin orang.
Baca juga: Israel Tuduh Hizbullah di Belakang Rencana Pembunuhan Netanyahu oleh Seorang Pengusaha Israel
Di samping itu, dia menyinggung pasukan Israel yang terus ditempatkan di perbatasan utara.
“Dari 8 Oktober hingga sekarang, pasukan Israel tidak menarik satu pun personelnya di utara,” kata Nasrallah dalam pidatonya pada hari Kamis, dikutip dari Al Jazeera.
(Tribunnews.com/ Febri)