Al-Mashat juga menegaskan kembali pendirian Yaman yang teguh dan berprinsip dalam mendukung rakyat Palestina yang tertindas sampai tanah yang diduduki dibebaskan dari pendudukan Israel.
"Tidak ada kekuatan di dunia yang dapat menghalangi kita dari keputusan ini, terlepas dari biaya atau tantangannya," tambahnya.
Al-Mashat juga menekankan komitmen penuh Yaman untuk mencapai perdamaian yang adil dan terhormat.
Ia meminta para pemimpin negara agresor untuk menghentikan perang yang tidak masuk akal ini, karena telah menjadi jelas bahwa tujuannya tidak dapat tercapai.
"Satu-satunya solusi adalah mendekati perdamaian dengan niat yang tulus, mencabut pengepungan, dan memenuhi persyaratan perdamaian, yang meliputi pembayaran gaji warga Yaman dari sumber daya nasional mereka, pembukaan penuh bandara dan pelabuhan Yaman, pembebasan semua tahanan, kompensasi atas kerusakan, dan penarikan penuh semua pasukan asing," katanya.
Al-Mashat memperingatkan risiko yang akan timbul jika mempertahankan kondisi tidak perang maupun damai, sementara memperpanjang permusuhan terhadap rakyat Yaman, memperketat pengepungan, dan membuat mereka kelaparan dengan menghalangi pembayaran gaji.
Baca juga: Dinamika Yaman dan Konflik di Laut Merah: Selain AS, Houthi Juga Hadapi Tangan Arab Saudi dan UEA
(oln/mna/*)