Amerika Serikat menuduh Ibrahim Aqil berperan dalam pengeboman truk di kedutaan besar Amerika di Beirut pada bulan April 1983, yang menewaskan 63 orang.
Termasuk Ibrahim Aqil dianggap bertanggungjawab pada opemboman barak Marinir AS enam bulan kemudian yang menewaskan 241 orang.
Ibrahim Aqil juga dituduh mengarahkan penculikan sandera Amerika dan Jerman di Lebanon.
Dia kemudian dimasukkan dalam daftar Teroris Globa tahun 2019, dengan hadiah US$7 juta untuk kepalanya.
Mengacu pada pengeboman barak Marinir AS dan serangan lain terhadap kepentingan Barat di Lebanon pada 1980-an, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan dalam wawancara tahun 2022 dengan penyiar berbahasa Arab bahwa semua itu dilakukan oleh kelompok kecil yang tidak terkait dengan Hizbullah.
Kelompok Aqil yang merupakan pendiri Hizbullah membantu mengubah kelompok tersebut dari milisi misterius menjadi organisasi militer dan politik paling kuat di Lebanon, mendorong Israel keluar dari pendudukannya di wilayah selatan pada tahun 2000 dan memeranginya lagi pada tahun 2006.
Hizbullah telah kehilangan komandan dua dari tiga unit regionalnya di selatan sejak Oktober.
Yakni Mohammed Naameh Nasser, tewas dalam serangan udara Israel terhadap mobilnya di Lebanon selatan pada 3 Juli, dan Taleb Abdallah, tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di selatan sebulan sebelumnya.
Pasukan Radwan juga kehilangan komandan utamanya Wissam Tawil, yang tewas pada bulan Januari.
14 Orang Tewas
Sebelumnya, pejabat Lebanon mengatakan setidaknya 14 orang terbunuh dan puluhan lagi terluka dalam serangan yang menyerang penduduk di area Dahieh jumat kemarin.
Tempat itu merupakan salah satu benteng dari Hizbullah di luar kota selatan Lebanon.
Dikutip dari BBC Internasional, kekisruhan terjadi ketika regu penyelamat mencapai lokasi serangan.
Mereka menyelamatkan orang yang terluka dan melakukan pencarian terhadap orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan.