News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belum Pulih dari Gempa Awal Tahun, Ishikawa Jepang Diterjang Banjir Besar, 6 Orang Tewas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah terendam akibat banjir di Wajima, Ishikawa, Jepang.

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya enam orang tewas dan 10 lainnya hilang setelah banjir dan tanah longsor menerjang Ishikawa, wilayah di semenanjung Jepang yang masih memulihkan diri dari gempa bumi mematikan awal tahun ini.

Mengutip The Guardian, lembaga penyiaran publik NHK dan media lainnya melaporkan pada hari Senin (23/9/2024), bahwa enam orang telah dipastikan tewas.

Kantor berita Kyodo mengatakan, ratusan rumah terputus akibat jalan yang diblokir setelah hampir 24 sungai meluap.

Dua korban tewas terjadi di dekat terowongan yang dilanda tanah longsor di kota Wajima, prefektur Ishikawa.

Terowongan tersebut, sedang menjalani perbaikan setelah rusak akibat gempa bumi tepat setelah malam tahun baru 2024.

Di tempat lain di Ishikawa, dua orang hilang setelah tersapu banjir, dan delapan lainnya tidak diketahui keberadaannya, Kyodo menambahkan.

Curah hujan di Kota Wajima dan Suzu di dekatnya mencapai dua kali lipat dari tingkat curah hujan pada bulan September dalam setahun terakhir.

Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan para pejabat untuk memantau kerusakan dan bekerja sama dengan pemerintah setempat karena wilayah tersebut masih dalam proses pemulihan dari gempa.

Hujan deras mengguyur Ishikawa sejak Sabtu (21/9/2024), dengan curah hujan lebih dari 540 milimeter tercatat di kota Wajima selama 72 jam.

Ini merupakan hujan terus-menerus terderas sejak data perbandingan tersedia.

Wilayah tersebut, masih terguncang akibat gempa magnitudo 7,5 pada awal tahun, yang merobohkan bangunan, memicu gelombang tsunami, dan memicu kebakaran besar.

Baca juga: Banjir dan Longsor Melanda Jepang, 6 Orang Tewas, 10 Hilang

Banjir kali ini menggenangi perumahan darurat yang dibangun bagi mereka yang kehilangan rumah akibat gempa tersebut, yang menewaskan sedikitnya 374 orang, menurut data pemerintah Ishikawa.

Pada hari Senin (23/9/2024), 4.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik setelah hujan, menurut Perusahaan Listrik Hokuriku.

Akemi Yamashita, warga Wajima berusia 54 tahun, menceritakan bagaimana cepatnya banjir meninggi pada hari Sabtu.

"Saya saat itu sedang mengemudi, dan hanya dalam waktu sekitar 30 menit, air menyembur ke jalan dan dengan cepat naik hingga setengah tinggi mobil saya."

"Saya berbicara dengan warga Wajima lainnya kemarin, dan mereka berkata, 'sangat menyedihkan tinggal di kota ini'. Saya menangis saat mendengarnya," katanya.

Ia menggambarkan gempa bumi dan banjir itu seperti "sesuatu dari film".

Di Wajima pada hari Minggu, cabang-cabang pohon yang patah dan pohon besar yang tumbang menumpuk di sebuah jembatan di atas sungai.

Personel militer dikirim ke wilayah Ishikawa untuk bergabung dengan petugas penyelamat selama akhir pekan.

Puluhan ribu penduduk didesak untuk mengungsi.

Para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia meningkatkan risiko yang ditimbulkan oleh hujan lebat karena atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.

Daerah-daerah yang berada dalam peringatan darurat mengalami hujan lebat dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata peramal cuaca JMA Satoshi Sugimoto pada hari Sabtu.

Ia menambahkan, "Ini adalah situasi di mana Anda harus segera mengamankan keselamatan Anda."

Gempa Jepang 2024

Foto tak bertanggal menunjukkan dampak gempa di Ishikawa Jepang (disasterphilanthropy.org)

Mengutip disasterphilanthropy.org, gempa bumi berkekuatan 7,5/7,6 (tergantung sumbernya) terjadi pada tanggal 1 Januari 2024, di Prefektur Ishikawa dekat pantai utara Semenanjung Noto Jepang.

Aktivitas seismiknya mencapai maksimum 7 pada skala Jepang (shindo).

Baca juga: 22 Maret Kaisar Jepang Naruhito & Permaisuri akan Kunjungi Masyarakat Terdampak Gempa di Ishikawa

Ratusan gempa susulan tercatat dalam seminggu setelah gempa. 

Selain itu, ada beberapa bencana beruntun terjadi, di antaranya tanah longsor, kebakaran, pengangkatan geologis, tsunami, dan likuifaksi.

Gempa tersebut, memicu tsunami setinggi 40 cm hingga 120 cm di kota-kota di sepanjang pantai. 

Menurut Kementerian Pertanahan Jepang, sedikitnya 20 hektar tanah terendam akibat tsunami.

Wajima, sebuah kota di Prefektur Ishikawa, merupakan kota yang paling terdampak gempa bumi. 

Sebagian besar dari 23.000 penduduk kota tersebut mematuhi perintah evakuasi tsunami dan mengungsi. 

Akan tetapi, sebagian besar korban gempa bumi masih berada di kota tersebut. 

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini