News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lebanon Tutup Semua Sekolah Usai Israel Lakukan Serangan Brutal di 300 Markas Hizbullah

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lebanon mengumumkan libur sekolah berlaku secara nasional pasca Israel melakukan serangan brutal, menargetkan lebih dari 300 situs Hizbullah hingga 50 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka.

TRIBUNNEWS.COM –  Di tengah ketegangan akibat serangan brutal Israel di sejumlah markas Hizbullah, pemerintah Lebanon memerintahkan sekolah-sekolah di wilayah timur dan selatan untuk menutup semua aktivitasnya.

Peringatan tersebut juga berlaku untuk sejumlah sekolah negeri atau swasta yang berada di pinggiran selatan Ibu Kota Beirut.

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Lebanon, Abbas Halabi yang memerintahkan penutupan sekolah selama dua hari kedepan menyusul serangan Israel yang semakin intensif.

Pasca pengumuman itu dirilis, beberapa sekolah swasta di Beirut meminta orang tua murid untuk menjemput anak-anak mereka mengingat kemungkinan adanya pemogokan di kota tersebut.

Jalanan di kawasan perkotaan dilaporkan macet total, dipadati puluhan siswa sekolah menengah dengan kemeja polo biru muda yang menunggu kerabat mereka untuk menjemput mereka.

“Penutupan sekolah dilakukan karena situasi keamanan dan militer yang menimbulkan bahaya bagi pergerakan para siswa," jelas Halabi, mengutip New York Times.

Penangguhan aktivitas belajar mengajar juga diterapkan Universitas Lebanon, satu-satunya universitas negeri yang didanai oleh negara.

Dalam keterangan resminya, Universitas Lebanon mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan perkuliahan di tiga kota di Lebanon Selatan akibat serangan Israel, berlaku mulai Senin (23/9/2024).

Adapun cabang Universitas Lebanon yang akan ditutup diantaranya berada di Sidon, Nabatiyeh, dan Tyre.

Rektor Universitas Lebanon, Bassam Badran, mengatakan keputusan ini diambil mengacu pada ketidakstabilan yang disebabkan oleh serangan Israel yang terus berlanjut, serta untuk memastikan keselamatan mahasiswa, dosen, dan staf.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon pada Senin telah meminta rumah sakit di bagian selatan dan timur untuk menghentikan semua operasi yang tidak mendesak guna menangani korban luka akibat serangan gencar Israel.

"Kami meminta semua rumah sakit di distrik Lebanon selatan dan timur untuk menghentikan semua operasi yang tidak mendesak guna memberi ruang untuk merawat yang terluka akibat meluasnya agresi Israel ke Lebanon," ungkap Kementerian Kesehatan Lebanon.

Baca juga: Israel Mau Usir Paksa Massal Warga di Gaza Utara, IDF: Warga Lebanon Simpan Rudal-Rudal Hizbullah

Israel Bombardir 300 Markas Hizbullah

Adapun penutupan sekolah dilakukan pemerintah Lebanon di tengah meningkatnya serangan yang Israel terhadap beberapa wilayah yang dituding menjadi markas-markas militan Hizbullah.

Militer Israel mengklaim, pihaknya telah  menargetkan lebih dari 300 situs Hizbullah di Lebanon dalam gelombang serangan udara selama 24 jam terakhir.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini