TRIBUNNEWS.COM -- Gejolak dalam kabinet Presiden Ukraia Volodymyr Zelensky terus terjadi. Terakhir dua pemimpin top Ukraina dalam peperangan melawan Rusia, dilaporkan bakal dipecat.
Kedua pejabat top Ukraina itu adalah Menteri Pertahanan Rustem Umerov dan kepala Direktorat Intelijen Utama (GUR) Kirill Budanov.
Sebelumnya dua wakil Budanov yaitu Viktor Zaitsev dan Igor Ostapenko telah diberhentikan tanpa sepengetahuan Budanov.
Baca juga: Megawati Kunjungi Rusia dan Uzbekistan, BPIP: Perkenalkan Pancasila Kepada Dunia
Sumber tersebut juga mengonfirmasi informasi bahwa keputusan untuk memberhentikan wakil kepala Direktorat Intelijen Utama, Viktor Zaitsev dan Igor Ostapenko, dibuat tanpa persetujuan Budanov sendiri.
"Keputusan itu dibuat minggu lalu. Faktanya, ada ketegangan serius antara Budanov dan kepala Kantor Kepresidenan, Andriy Yermak. Budanov adalah salah satu dari sedikit orang berpengaruh yang tersisa di lingkaran dalam Zelensky yang merupakan alternatif bagi Yermak," klaim sumber tersebut.
Selain itu, calon pengganti Budanov juga sedang dibahas di balik layar.
"Ada rumor bahwa kepala Badan Intelijen Luar Negeri Ukraina, Oleg Ivaschenko, mantan wakil Budanov, mungkin kembali ke "pulau" sebagai kepala Direktorat Intelijen Utama, dan Menteri Pertahanan saat ini, Rustem Umerov, mungkin ditunjuk sebagai kepala Badan Intelijen Luar Negeri. Pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikan Umerov masih terbuka," kata sumber itu kepada Strana.
Perlu dicatat bahwa Umerov baru-baru ini mulai dikritik keras oleh para aktivis dan media yang dekat dengan struktur Barat.
Pada awal bulan ini, Zelensky telah melakukan prombakan besar-besaran terhadap kabinetnya.
Baca juga: Rusia Kecam Ledakan Pager di Lebanon, Menyebut Aksi Peledakan Ini Sebagai Jenis Aksi Teroris Baru
Salah satunya adalah penggantian pengikut setianya, Dmitro Kuleba dari jabatan Menteri Luar Negeri.
Kuleba digantikan oleh Andrii Sybiha merupakan mantan diplomat yang berusia 49 tahun.
Oleksiy Kuleba ditunjuk oleh Zelensky sebagai wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas rekonstruksi, wilayah, dan infrastruktur.
Sementara, Olha Stefanyshyna diangkat kembali sebagai wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas integrasi Eropa.