TRIBUNNEWS.COM - Mantan komandan pertahanan udara tentara Israel (IDF), Brigadir Jenderal Zvika Haimovich mengakui kehebatan rudal Hizbullah.
Komentar Haimovich ini muncul setelah Hizbullah berhasil mengirim 180 rudal dalam satu jam pada hari Senin (23/9/2024).
Menurut Haimovich, peluncuran rudal tersebut belum menunjukkan semua kekuatan Hizbullah.
"Hizbullah belum menembakkan rudalnya secara maksimal," kata Haimovich, dikutip dari Al Mayadeen.
Ia juga tidak setuju dengan pernyataan di mana menyebutkan saat ini Hizbullah telah kehilangan 50 persen persediaan rudal.
Haimovich mengatakan bahwa kemampuan peluncuran Hizbullah hampir tak terbatas.
"Pada dasarnya, kemampuan Hizbullah tidak ada habisnya," jelasnya.
Terlebih selama dua hari terakhir, Israel hanya menyaksikan sebagian kecil kehebatan Hizbullah.
Pernyataan Haimovich ini muncul setelah mantan Penasihat Keamanan dan kepala Departemen Penelitian Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Cadangan Yaakov Amidror yang juga memuji kehebatan Hizbullah.
Dalam pernyataannya, Amidror mengatakan bahwa Israel tidak akan mampu mengalahkan kemampuan Hizbullah.
Menurut Amidror, Hizbullah memiliki sekitar 100.000 roket.
"Jika kita berhasil mencapai 30.000, mereka masih memiliki 70.000, yang berarti tujuh kali lipat dari yang dimiliki Hamas," tegasnya.
Baca juga: Hizbullah Menyerang Wilayah Haifa Israel dengan Roket, Balasan atas Serangan Israel di Lebanon
Hizbullah juga mampu menyerang Tel Aviv dan melumpuhkan wilayah udara dan pembangkit listrik Israel, serta pangkalan Angkatan Udara, meskipun ada operasi militer.
Sehingga ini menunjukkan bahwa Israel akan sangat sulit mengalahkan kemampuan Hizbullah.