News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu: Israel akan Hadapi Hari-hari Sulit setelah Serang Hizbullah Lebanon

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan menghadapi hari-hari sulit setelah pasukannya mengebom Lebanon selatan dengan dalih menargetkan Hizbullah pada Senin (23/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel akan menghadapi hari-hari yang sulit setelah militer Israel meluncurkan serangan udara skala besar ke Lebanon pada Senin (23/9/2024).

Serangan itu membunuh 492 orang dan melukai lebih dari 1.645 orang.

"Israel berada di puncak hari-hari yang rumit,” kata Netanyahu dalam pernyataan dari Ruang Operasi Kementerian Pertahanan pada Senin kemarin.

"Saya berjanji bahwa Israel akan mengubah keseimbangan kekuatan di utara, dan inilah yang sebenarnya kami lakukan," lanjutnya, merujuk pada pengungsian pemukim Israel dari perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, akibat serangan Hizbullah.

Ia menegaskan Israel tidak akan menunggu datangnya ancaman dari Hizbullah dan memilih mendahuluinya.

"Israel tidak menunggu ancaman tersebut, melainkan mendahuluinya, di mana pun dan kapan pun," tambahnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Netanyahu mengklaim serangan besar di Lebanon kemarin bertujuan untuk menghancurkan persenjataan Hizbullah yang akan digunakan untuk menyerang Israel.

"Angkatan Udara Israel menghancurkan ribuan rudal yang diarahkan ke kota-kota Israel," katanya.

Netanyahu dikabarkan berada di markas Angkatan Udara Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv sejak pagi hari untuk menindaklanjuti serangan di Lebanon.

Sebelumnya, tentara Israel mengumumkan pada Senin malam, mereka telah mengebom sekitar 1.300 sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon dalam waktu 24 jam.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan tentara Israel menghancurkan apa yang dibangun Hizbullah 20 tahun lalu.

Baca juga: Netanyahu: Warga Lebanon Harus Pergi dari Rumah Berisi Senjata Hizbullah sebelum Dibom Israel

“Kami sedang menyerang target dan mempersiapkan tahap selanjutnya," kata Yoav Gallant dalam pernyataannya dari markas Komando Operasi pada Senin kemarin.

Tentara Israel tidak menutup kemungkinan akan melakukan invasi darat ke Lebanon dan Yoav Gallant menilai Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mulai kehilangan pasukan terbaiknya.

"Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menjadi sendirian, dan seluruh unit Pasukan Radwan meninggalkan lingkaran kerja," lanjutnya, BBC.

Sebelumnya, Israel membunuh 16 anggota Pasukan Radwan Hizbullah melalui serangan udara pada Jumat (20/9/2024), termasuk dua komandan senior, Ibrahim Aqeel dan Ahmed Wehbe.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.455 jiwa dan 95.878 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (23/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini