TRIBUNNEWS.COM – Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon dan dilaporkan menewaskan ratusan orang.
Serangan atau operasi militer yang dijalankan pada Senin (23/9/2024) itu, merupakan serangan terbesar Israel ke Lebanon sejak Perang Israel-Lebanon tahun 2006.
Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah gelombang teror ledakan alat komunikasi pager di Lebanon.
Berikut fakta-fakta serangan itu.
1. Diberi nama "Anak Panah Utara"
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, mengatakan operasi itu diberi nama "Anak Panah Utara".
Operasi itu dilakukan hampir setahun setelah Israel memulai Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza.
IDF mengklaim telah menyerang lebih dari 1.300 target di Lebanon. Beberapa di antaranya adalah rudal penjelajah dan amunisi strategis.
Media Lebanon mengatakan gelombang serangan udara Israel dimulai pukul 06.30 waktu setempat.
Kantor Berita Nasional Lebanon menyebut ada puluhan kota, desa, dan area terbuka yang ditargetkan Israel.
Tempat-tempat yang ditargetkan antara lain Distrik Sidon, Marjayoun, Nabatieh, Bint Jbeil, Tyre, Jezzine, dan Zahrani di Lebanon selatan. Kemudian, ada Distrik Zahle, Baalbek, dan Hermel di Lembah Bekaa.
2. Ratusan orang dilaporkan tewas
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel menewaskan setidaknya 492 orang.
Baca juga: Pakar Ungkap Tujuan Serangan Besar Israel ke Lebanon: Kuasai Sumber Air dan Lahan Pertanian Subur
Sebanyak 35 di antaranya adalah anak-anak dan 58 di antarany adalah wanita.
Di samping itu, ada lebih dari 1.600 orang terluka akibat serangan Israel.
3. Israel dikecam
Serangan Israel ke Lebanon mendapat kecaman dari banyak pihak.