Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengkritik pedas aksi milter Israel.
"Saya sudah lama berkata bahwa Israel tak hanya menargetkan Jalur Gaza," kata Erdogan menjelang sidang Majelis Umum PBB hari Senin, dikutip dari Newsweek.
"Serangan baru-baru ini di Lebanon telah mengonfirmasi kecurigaan kami bahwa Israel berencana memperluas perang hingga ke seluruh Timur Tengah."
Kecaman turut datang dari Mesir, Iran, Suriah, dan Spanyol.
Mesir menganggap serangan Israel itu hanya akan memperburuk kiris saat ini. Mesir meminta Dewan Keamanan PBB untuk ikut campur guna menghentikan eskalasi di Timur Tengah.
Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan adanya dampak serius yang ditimbulkan keinginan Israel memperluas perang hingga ke seluruh Asia Barat.
Baca juga: AS Kirim Pasukan demi Bekingi Israel dari Hizbullah, Buntut Serangan Besar-besaran IDF di Lebanon
Suriah turut mengecam keras serangan udara Israel. Menurut Suriah, serangan Israel tak akan mungkin bisa dilakukan tanpa perlindungan dari Amerika Serikat.
Sementara itu, Spanyol menegaskan, gencatan senjata di Gaza diperlukan demi mengurangi ketegangan regional. Spanyol meminta kekerasan segera dihentikan.
"Perang harus dihindari dengan cara apa pun. Semua pihak harus menghormati hidup warga sipil dan prinsip dasar hukum kemanusiaan internasional," demikian pernyataan Spanyol.
4. Israel gagal bunuh Ali Karaki
Israel mencoba membunuh panglima senior Hizbullah bernama Ali Karaki dalam serangannya ke Lebanon.
Karaki dikenal sebagai pemimpin Front Selatan dan anggota Dewan Jihad Hizbullah.
Di samping itu, dia disebut sebagai "orang nomor tiga" dalam organisasi Hizbullah.
Al Mayadeen melaporkan setidaknya ada tiga rudal ke tempat Karaki. Beberapa orang terluka dalam upaya pembunuhan itu.
Akan tetapi, Hizbullah mengklaim Karaki masih hidup.