TRIBUNNEWS.com - Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, masih melanjutkan serangannya terhadap Israel, Selasa (24/9/2024).
Operasi ini merupakan pembalasan Hizbullah atas dua ledakan perangkat komunikasi mereka yang terjadi pada 17 dan 18 September 2024, serta sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza.
Setidaknya, ada empat fasilitas penting militer Israel yang dihantam roket-roket Hizbullah pada Selasa dini hari.
Dikutip dari Al Mayadeen, fasilitas pertama yang diserang adalah Bandara Militer Megiddo di sebelah barat Afula, Israel utara.
Hizbullah menyerang bandara tersebut sebanyak tiga kali menggunakan rentetan roket Fadi-1 dan Fadi-2.
Fasilitas kedua yang diserang adalah pangkalan militer Ramat David.
Pangkalan khusus Angkatan Udara (AU) Israel itu dihantam roket Fadi-2 milik Hizbullah.
Selanjutnya, ada pangkalan Amos yang menjadi target roket Fadi-1.
Pangkalan tersebut merupakan pusat dukungan logistik dan transportasi utama untuk wilayah Israel utara.
Fasilitas keempat yang menjadi target adalah pabrik bahan peledak di daerah Zakhroun.
Pabrik yang berada 60 kilometer dari perbatasan Lebanon itu diserang menggunakan roket Fadi-2.
Baca juga: Ada Apa Antara Israel vs Hizbullah? Berikut 5 Hal yang Perlu Diketahui
Sebelumnya, koresponden Al Mayadeen di Lebanon selatan melaporkan, empat rentetan roket Hizbullah diluncurkan ke wilayah Palestina yang diduduki.
Media Israel melaporkan sirene serangan udara diaktifkan di wilayah Golan utara yang diduduki, termasuk Afula, Gingar, Yafia al-Naseriyya, Migdal HaEmek, Mazraa, dan sebagian besar wilayah al-Jalil dan Haifa.
Jumlah Korban Serangan Israel di Lebanon Bertambah
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Lebanon pada Senin (23/9/2024), meningkat menjadi 456 jiwa.