Bocah Palestina Sendirian Tantang Pasukan Israel, IDF Mundur Usai 18 Jam Obrak-abrik Jenin
TRIBUNNEWS.COM - Operasi militer Tentara Israel (IDF) di Jenin, Tepi Barat, diwarnai aksi berani dari seorang bocah Palestina yang mempertaruhkan tangannya hanya demi menunjukkan rasa perlawanannya.
Dilansir Memo, bocah tersebut mengangkat tangannya sambil membuat tanda victory (digesturkan dengan angka dua melalui jari) yang berarti kemenangan untuk menentang tentara pendudukan Israel.
Baca juga: Disebut Israel Sudah Hancur, Brigade Rafah Al Qassam Hantam Unit IDF Pakai Roket TBG Hingga Tewas
Hal ini terjadi saat pasukan pendudukan menghancurkan infrastruktur dan melakukan penggerebekan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Mundur Seusai 18 Jam Obrak-abrik Jenin
Adapun soal penyerbuan tersebut, Tentara Israel mundur dari Jenin dan sekitarnya setelah operasi militer selama 18 jam.
Operasi militer IDF selama 18 jam yang mengakibatkan kematian seorang wanita berusia 37 tahun dan empat orang lainnya cedera.
Penggerebekan tersebut, yang merupakan bagian dari operasi militer yang sedang berlangsung di Tepi Barat, melibatkan penahanan sedikitnya enam warga Palestina dan kerusakan signifikan pada infrastruktur lokal.
"Tentara Israel pada hari Kamis mundur dari kota Jenin dan daerah sekitarnya di Tepi Barat yang diduduki utara, setelah operasi militer yang berlangsung selama 18 jam," tulis laporan Anadolu, dikutip Kamis (26/9/2024).
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu, tentara Israel pada Rabu menyerbu Jenin dan mulai menghancurkan lebih banyak infrastruktur dan jalannya.
Setidaknya enam warga Palestina ditahan oleh pasukan Israel selama operasi tersebut, menurut sumber-sumber lokal.
Kementerian Kesehatan, pada bagiannya, mengonfirmasi bahwa operasi militer Israel di Jenin dan sekitarnya menewaskan seorang wanita berusia 37 tahun dan empat wanita lainnya terluka parah.
Menembak Membabi-buta
Menurut Ayman Obeida, anggota dewan kota desa Anza dekat Jenin, pasukan Israel menyerbu desa tersebut dan melepaskan tembakan tanpa pandang bulu ke sebuah rumah duka, menewaskan seorang wanita dan melukai empat lainnya.
Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel telah melakukan penggerebekan rutin di Tepi Barat, yang meningkat dengan dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Warga Palestina juga telah diserang dengan kekerasan oleh pemukim ilegal Israel. Setidaknya 718 warga Palestina telah tewas sejak saat itu dan lebih dari 5.750 lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut kementerian tersebut.
Dalam opini penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina "ilegal" dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
(oln/memo/*)