TRIBUNNEWS.COM - Shigeru Ishiba terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru menggantikan Fumio Kishida pada Jumat (27/9/2024).
Diketahui, Kishida mengumumkan mundur dari jabatannya pada Agustus 2024 lalu dan resmi tidak menjabat lagi sebagai PM Jepang per September 2024.
Sosok yang juga mantan Menteri Pertahanan di era kepemimpina Kishida ini mengalahkan delapan kandidat lainnya.
Dia mengalahkan kandidat terkuat yaitu Menteri Keamanan Ekonomi Jepang, Sanae Takaichi yang turut bersaing untuk menjadi pemimpin wanita pertama di Jepang.
Ishiba menang dengan meraih 215 suara dan disusul Takaichi di peringkat kedua dengan raihan 194 suara.
Dikutip dari Japan Times, Ishiba telah lama dikenal sebagai ahli dalam isu pertahanan dan aktivis revitalisasi daerah.
Dalam jajak pendapat publik dan anggota partainya yaitu Partai Demokratik Liberal (LDP), Ishiba selalu dalam posisi teratas.
Meski menjadi menteri di kabinet era Kishida, dia tetap gencar untuk mengkritik sesama rekannya di partai.
Contohnya, Ishiba pernah mengkritik terkait cara Kishida menangani skandal dana politik yang melanda faksi-faksi partai pada awal tahun ini.
Baca juga: Koizumi atau Ishiba Gantikan Fumio Kishida Jadi PM Jepang? Ini Analisis Profesor Universitas Tokyo
Sikap vokal dari Ishiba ini ternyata tidak disukai oleh Wakil Presiden LDP, Taro Aso dan Kishida.
Kendati demikian, Ishiba tetap berusaha untuk mendapatkan dukungan dari Kishida dan Aso.
Dia mengatakan bahwa ia ingin melanjutkan kebijakan ekonomi dasar yang digagas Kishida.
Bahkan, Ishiba sampai bertemu dengan Aso pada Kamis (26/9/2024) malam waktu setempat agar Aso mendukungnya menjadi PM Jepang.
Sebagai informasi, Ishiba adalah anggota Majelis Rendah selama 12 periode yang mewakili prefektur pesisir Laut Jepang, Tottori.