News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Cara Israel Jalankan Serangan yang Tewaskan Pemimpin Hizbullah Nasrallah, Terbagi Jadi 2 Tahap

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pendukung Hizbullah mendengarkan pidato pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut, Lebanon, 3 November 2023. Israel menggempur markas Hizbullah yang berada di ibu kota Lebanon, Beirut, dan menargetkan Hassan Nasrallah.

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel yang menewaskan Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, diberi nama “Orde Baru”, Jumat (27/9/2024).

Israel menggempur markas Hizbullah yang berada di ibu kota Lebanon, Beirut, dan menargetkan Hassan Nasrallah.

Serangan udara itu menghancurkan banyak bangunan di pinggiran selatan Beirut yang menjadi markas Hizbullah selama bertahun-tahun.

Dikutip dari Hindustan Times, serangan itu terbagi atas dua tahap.

Ledakan besar terdengar setelah serangan dimulai. Masyarakat di Distrik Haret Hreik dilanda kepanikan.

Menurut militer Israel, serangan itu menargetkan markas bawah tanah Hizbullah yang berada di bawah bangunan tempat tinggal.

“Jet tempur Angkatan Udara Israel dengan panduan intelijen yang akurat dari sayap intelijen dan sistem pertahanan telah menyerang markas pusat Hizbullah yang berada di bawah tanah, di bawah bangunan tempat tinggal di area Daha, Beirut,” demikian pernyataan Israel pada hari Sabtu.

“Serangan dilakukan saat pemimpin tertinggi Hizbullah itu berada di markas.”

Rekaman dari tempat kejadian memperlihatkan bangunan-bangunan di sana hancur.

Banyak warga yang tampak melarikan diri dari area itu. Tim penyelamat dikerahkan untuk mencari para korban.

Israel kemudian mengunggah foto yang memperlihatkan situasi di ruang kontrol. Di sana Kepala Staf Umum Israel mengawasi operasi yang menargetkan Nasrallah.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berada di Amerika Serikat (AS) ketika militernya menggempur Lebanon.

Hizbullah akui Nasrallah tewas

Hizbullah mengonfirmasi bahwa Nasrallah tewas karena serangan Israel di Kota Beirut pada hari Jumat.

“Yang Mulia, guru perlawanan, hamba budiman, telah berpulang ke sisi Tuhan yang meridhoinya sebagai syuhada besar,” kata Hizbullah dikutip dari Middle East Eye.

“Kepemimpinan Hizbullah bersumpah untuk meneruskan jihad dalam melawan musuh, membela Gaza dan Palestina, dan membela Lebanon, dan rakyatnya yang teguh dan terhormat.”

Israel disebut deklarasikan perang besar

Profesor Fawaz Gerges, pakar Kajian Timur Tengah di London School of Economics, menyebut serangan Israel ke Lebanon adalah “titik puncak” dalam konflik yang melibatkan Israel dan anggota Poros Perlawanan.

“Apa yang kita lihat sekarang adalah perang habis-habisan. Kita sudah memperingatkan selama 12 bulan terakhir,” kata Gerges dikutip dari Sky News.

“Benjamin Netanyahu telah mendeklarasikan perang habis-habisan melawan seluruh Poros Perlawanan, termasuk Iran.”

Poros Perlawanan adalah sebutan untuk koalisi tidak resmi yang dipimpin oleh Iran. Anggota poros itu termasuk Hizbullah, Hamas, Houthi, dan kelompok milisi di Irak.

Baca juga: Operasi Serangan Israel yang Diklaim Tewaskan Hassan Nasrallah Diberi Nama Orde Baru

“Israel secara sistematis berusaha menghancurkan struktur kepemimpinan Hizbullah, dan ada ratusan pemimpin yang bisa menggantikan dia (Nasrallah)."

Gerges mengatakan Israel berupaya melemahkan struktur itu demi mempersiapkan invasi darat ke Lebanon.

Dia memperkirakan Iran akan merespons dugaan kematian Nasrallah dengan banyak cara.

Cara itu di antaranya menyerang Israel secara langsung, mengirim senjata strategis ke Lebanon melalui Irak dan Suriah, dan mengirim ribuan pejuang ke Lebanon.

Adapun dalam konferensi pers, juru bicara militer Israel ditanya tentang kemungkinan invasi darat Israel ke Lebanon.

Juru bicara itu mengatakan Israel punya banyak alat dan siap menggunakannya.

Dia berujar Israel berharap kematian Nasrallah bisa mengubah aksi Hizbullah. Akan tetapi, Israel juga bersiap menghadapi eskalasi yang lebih besar.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini