News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Serang 3 Kapal Perang AS yang Menuju Israel, Kemenhan AS Akui Serangan Yaman Rumit

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan Kamis (22/8/2024),

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman menyerang tiga kapal perusak milik Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.

Serangan Houthi yang dilancarkan hari Jumat, (27/9/2024), itu melibatkan pesawat nirawak dan rudal penjelah.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) AS sudah mengonfirmasi adanya serangan itu pada hari yang sama.

Tiga kapal perusak tersebut dilaporkan berada di Laut Merah dan sedang mengarah ke Israel.

Juru bicara Kemenhan AS, Sabrina Singh mengakui adanya serangan itu, tetapi mengklaim tidak ada kerusakan yang ditimbulkan. Dia tidak merinci kapal apa yang diserang.

“Kami sungguh melihat serangan rumit yang dilancarkan dengan rudal hingga pesawat nirawak,” kata Sing pada hari yang sama, dikutip dari Sputnik News.

“Kami melakukan apa yang harus kami lakukan untuk melindungi pasukan kita, dan pada penghujung hari itu tidak ada kapal yang dihantam, tidak ada kerusakan dan tidak ada personel kita,” katanya.

Sementara itu, Al Masirah menyebut Houthi menggunakan puluhan rudal balistik dan penjelajah serta satu pesawat nirawak dalam serangan tersebut.

“Total ada 23 rudal balistik, rudal bersayap, dan pesawat nirawak yang dikerahkan dalam serangan itu, menandai salah satu serangan laing rumit dan terkoordinasi yang dilakukan pasukan Yaman hingga saat ini,” kata juru bicara Houthi.

Juru bicara itu mengklaim serangan tersebut langsung menghantam ketiga kapal AS.

Pada saat yang sama, Houthi juga menyerang Kota Yafa dan Ashkelon di Israel dengan rudal hipersonik dan pesawat nirawak.

Baca juga: Warga Israel Melarikan Diri Ketakutan Serangan Houthi Yaman, Termasuk Benny Gantz

Menurut dia, operasi gabungan itu memperlihatkan peningkatan kemampuan militer Houthi dan kesiapannya untuk terlibat dalam konflik yang lebih besar guna membantu Palestina.

“Operasi militer ini tidak akan dihentikan hingga agresi di Gaza dan Lebanon berhenti,” kata juru bicara itu.

Kemudian, Houthi memuji keberanian para pejuang Lebanon yang terus melawan serangan Israel.

Houthi mengaku tak akan segan-segan membantu Lebanon dan Hizbullah jika Israel menginvasi Lebanon.

Pemimpin Houthi yang bernama Sayyed Abdulmalik al-Houthi menyebut operasi militer Yaman telah membuat Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Aden menjadi “zona terlarang” bagi Israel dan para pendukungnya.

“Pasukan Yaman menggunakan 39 rudal balistik dan penjelakah serta pesawat nirawak kamikaze dalam serangan minggu lalu terhadap Israel,” kata al-Houthi.

Jutaan warga Israel panik

Jutaan warga Israel berlarian masuk ke dalam shelter atau tempat perlindungan setelah Houthi meluncurkan serangan rudal pada hari Kamis dan Jumat pekan ini.

Serangan itu membuat sirene peringatan meraung-raung di Israel bagian tengah, tepatnya di area Gush Dan dan Shfela.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil menangkis rudal Houthi di luar perbatasan Israel dengan sistem pertahanan udara Arrow.

Menurut Israel Hayom, rudal itu dihancurkan pada elevasi yang tinggi dan menyebabkan jatuhnya banyak pecahan rudal.

Baca juga: Rudal Houthi Yaman Berhasil Tembus Iron Dome Zionis, Bombardir Tel Aviv dan Target Kritis Ashkelon

Saat rudal ditangkis, terdengar bunyi sirene dan ledakan. Sebanyak dua juta warga Israel, termasuk anggota dewan bernama Benny Gantz terpaksa masuk ke dalam tempat perlindungan.

Serangan rudal dari Yaman itu itu dilancarkan setelah Hizbullah mengonfirmasi bahwa salah satu panglima seniornya, Mohammed Srour, tewas akibat serangan Israel.

“Jutaan warga Israel berlarian masuk ke shelter ketika sirene berbunyi di seluruh Israel tengah,” kata IDF di akun media sosial X.

Sirene turut terdengar di Tel Aviv, Ramat Gan, Holon, Rishoh LeZion, Rehovot, Modiin, Shoham, dan Elad.

The Times of Israel melaporkan tidak ada instruksi baru dari Komando Front Dalam Negeri setelah serangan terbaru ini.

Tidak ada laporan korban luka akibat terkena pecahan rudal secara langsung. Kendati demikian, ada seorang remaja perempuan yang mengalami luka setelah ditabrak mobil yang bergerak ke pinggir jalan saat serangan terjadi.

Remaja itu berada dalam kondisi sadar dan dibawa ke rumah sakit setempat.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini