TRIBUNNEWS.COM -- Setidaknya tiga pangkalan militer di Tel Aviv Israel, pada Selasa (1/10/2024) porak-poranda oleh serangan ratusan misil atau rudal balistik Iran.
Meski Israel membantah, namun dikabarkan bahwa salah satu pangkalan yang diserang berisi puluhan pesawat tempur zionis yang selama ini digunakan untuk menyerang Gaza dan Lebanon selatan, F-35 dan F-15.
Dalam serangan tersebut Iron dome yang dibanggakan oleh Israel ternyata tak berdaya. Jelas dalam tayangan video yang berseliweran di internet, banyak rudal yang meledak pada sasarannya.
Baca juga: Iran Ancam Lancarkan Serangan Dahsyat ke Israel Jika Tel Aviv Tembakkan Rudal ke Teheran
Meski jarak antara Iran dengan Israel terpaut lebih dari 2.000 kilometer, namun Teheran telah mengembangkan teknologi senjatanya dan mampu menciptakan rudal yang mampu menjangkau jarak tersebut.
Pakar persenjataan rudal Iran yang berbasis di Berlin dari Institut Internasional untuk Studi Strategis, Fabian Hinz menganalisa rudal-rudal apa saja yang diluncurkan oleh Iran.
Berdasarkan lokasi video peluncuran yang diunggah di media sosial dan jangkauan ke Israel, berdasarkan analisanya, diperkirakan Iran menembakkan kombinasi rudal berbahan bakar padat dan cair.
Menurutnya, dikutip dari Al Arabiya, rudal pertama, yang lebih canggih, ditembakkan dari peluncur bergerak bersudut dan yang terakhir dari peluncur vertikal.
Garda Revolusi Iran (IRGC) sendiri mengakui bahwa rudal yang ditembakkan ke Israel adalah Fattah-1.
Namun Hinz mengatakan, kemungkinan bukan hanya Fattah-1 saja. Ia mengatakan tiga rudal berbahan bakar padat yang ditembakkan pada hari Selasa bisa jadi adalah ‘Hajj Qasem’, ‘Kheibar Shekan’ dan ‘Fattah 1’.
Sedangkan rudal berbahan bakar cair yang dilaporkan diluncurkan dari Isfahan kemungkinan besar adalah 'Emad', 'Badr' dan 'Khorramshahr', katanya.
Berikut spesifikasi rudal-rudal yang kini menjadi momok bagi Israel tersebut:
Fattah-1
Fattah-1 merupakan rudal balistik jarak menengah hipersonik Iran yang dikembangkan oleh Korps Garda Revolusi Islam dan diluncurkan pada tahun 2023.
Ini adalah rudal balistik hipersonik pertama buatan Iran. Menurut teheran, kemampuan manuver dan kecepatannya yang mencapai 15 kecepatan suara membantunya menghindari sistem pertahanan rudal. Rudal ini juga menjangkau sasaran sejauh 2.000 kilometer.