TRIBUNNEWS.COM - Israel diserang ratusan rudal dari Iran pada Selasa (1/10/2024) malam, sebagai balasan atas kematian para pemimpin kelompok perlawanan serta warga Gaza dan Lebanon.
"Beberapa saat yang lalu, rudal diluncurkan dari Iran ke Negara Israel," kata militer dalam sebuah pernyataan, tak lama setelah serangan itu.
Mengutip The New Arab, sirene berbunyi di seluruh Israel, sementara kantor berita melaporkan mendengar ledakan di atas Yerusalem.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan serangan rudal diluncurkan ke Tel Aviv, pusat komersial Israel.
Wilayah udara Israel ditutup dengan semua penerbangan dialihkan, kata juru bicara otoritas bandara.
Irak dan Yordania, meskipun terletak di antara Iran dan Israel, juga menutup wilayah udara mereka.
Saat rudal-rudal tersebut bergerak menuju Israel dari timur, ledakan terdengar di atas ibu kota Yordania, Amman, saat sekutu-sekutu Israel bergerak untuk mencegatnya, menurut kantor berita AFP.
Sementara kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh wilayah tersebut telah terlibat dalam perang Gaza sejak 7 Oktober, Iran sebagian besar waktu memilih untuk menahan diri dari serangan langsung terhadap musuh regionalnya.
Tetapi eskalasi meningkat pada Selasa pagi, saat militer Israel mengatakan pasukannya telah memulai serangan darat yang ditargetkan di Lebanon selatan, melintasi perbatasan utara Israel.
Israel nekat melakukan serangan darat meskipun ada seruan untuk de-eskalasi setelah seminggu serangan udara yang menewaskan ratusan orang di Lebanon, termasuk Hassan Nasrallah, pemimpin kuat kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Iran mengatakan pembunuhan Nasrallah akan membawa "kehancuran" Israel, meskipun kementerian luar negeri mengatakan Senin bahwa Iran tidak akan mengerahkan pasukan apa pun untuk menghadapi Israel.
Baca juga: Netanyahu Ngumpet, 80 Persen Rudal yang Ditembakkan Iran ke Israel Diklaim Mengenai Target
Berikut reaksi sejumlah pihak atas serangan ini, mengutip Al Jazeera.
Israel
- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran telah membuat kesalahan besar dan ia akan membayarnya.
- Utusan Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, mengatakan pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel.