Tanda-Tanda Israel Balas Serang Iran, Jerman Minta Warganya Tinggalkan Teheran
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian luar negeri Jerman pada Rabu (2/10/2024) mendesak warganya untuk meninggalkan Iran.
Maklumat itu dikeluarkan dengan mengatakan kalau situasi di sana tidak stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Peringatan itu muncul setelah Iran menembakkan gelombang rudal balistik ke Israel, dan Israel meningkatkan perangnya dengan proksi Teheran, Hizbullah, dengan mengirim pasukan melintasi perbatasan ke Lebanon.
Baca juga: Iran Targetkan Kehancuran Israel Pada 2040, Netanyahu Gali Sendiri Lubang Kubur di Perang Atrisi
Peringatan Jerman ke warganya itu juga terjadi di tengah ancaman Israel membalas Iran dengan kekuatan besar yang kian memantik kekhawatiran terjadinya perang besar di kawasan.
Adapun pejabat dan badan pemerintah Iran telah menegaskan kembali ancaman Teheran kalau setiap balasan terhadap serangan rudal balistik besar-besarannya terhadap Israel akan ditanggapi dengan tanggapan yang lebih keras.
“Serangan rudal balasan yang menghantam target militer Israel di wilayah pendudukan pada 1 Oktober hanyalah sebagian kecil dari kemampuan pertahanan Iran,” kata Kementerian Pertahanan Iran dalam sebuah pernyataan pada 2 Oktober.
“Setiap kesalahan perhitungan oleh rezim Zionis kriminal dan sponsornya pasti akan mengakibatkan Iran menggunakan peralatan dan senjata yang akan memberikan pukulan yang lebih keras dan lebih menyakitkan pada tubuh rezim Zionis yang sudah usang dan membusuk dalam tanggapan berikutnya,” tambah Kementerian Pertahanan.
Pasukan Iran Bersiap untuk Semua Kemungkinan Gila
Ketua Dewan Syura Iran, Mohammad Bagher Qalibaf, juga mengeluarkan peringatan keras kepada Tel Aviv.
"Pasukan Iran telah bersiap untuk “semua kemungkinan gila yang diharapkan,” kata Qalibaf.
“Angkatan bersenjata kami telah menyusun rencana kejutan untuk musuh, dan tanggapan kami berikutnya akan berada pada tingkat yang sama sekali berbeda. Jika entitas Zionis mencoba menyerang Iran, mereka akan segera menghilang dan runtuh,” imbuh Qalibaf.
Dia juga memperingatkan Washington “untuk mengencangkan kerah anjing gilanya [Israel] agar tidak melukai dirinya sendiri dan menimbulkan masalah bagi pemiliknya.”
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi juga mengadakan panggilan telepon dengan timpalannya dari Inggris, Perancis, Belanda, dan beberapa negara lain pada Selasa malam.
Dalam komunikasi itu, Araqchi memperingatkan kalau “serangan Iran terhadap Israel telah berakhir, kecuali jika rezim Zionis berencana melakukan pembalasan, dalam hal ini respons (balasan) Teheran akan lebih kuat,” menurut kantor berita Tasnim.